Berkembangnya sarana internet yang dapat diakses dari berbagai platform, membuat berbagai industri atau brand media semakin gencar untuk memperluas jangkauan pasar mereka. Awalnya memang didominasi dengan media berbasis surat kabar yang terlebih dahulu mencicipi platform berbasis dalam jaringan. Namun belakangan ini, melihat begitu pesatnya kebutuhan akan arus informasi, media-media konvensional lainnya pun ikut mengisi pasar informasi di media berbasis dalam jaringan dan multi-platform.
Kini, baik di Indonesia maupun luar negeri, hampir sebagaian besar brand media seolah-olah terlebur di dalam jaringan. Media cetak, media siar radio maupun televisi seolah-olah menjadi sulit dibedakan atau dipisahkan dengan media lain lantaran penampilan serta sajian informasi yang muncul di layar maya hampir sama. Kenapa?
Audio tidak hanya miliki radio
Berbicara soal kemampuan bercerita atau storytelling, tentu tidak bisa dilepaskan dengan penyiar radio. Kemampuan mereka yang mampu "memainkan" suasana hati pendengarnya hingga merasa betah memang tidak perlu diragukan lagi. Oleh karena itu, terkadang siaran suara radio sering digunakan oleh para pendengarnya untuk menemani mereka melakukan suatu aktivitas. Untuk mempermudah, dapat didengarkan juga informasi mengenai media multimedia.
Dari situlah, beberapa media daring juga menggunakan sarana audio untuk menyajikan informasi bersama dengan konten utama, entah berupa teks, gambar, atau video. Dengan harapan agar pengakses dapat menerima informasi secara maksimal dan lebih santai, dengan menerima penjelasan dari suara tentang informasi yang dibutuhkan.
Situs web tidak hanya dikuasai oleh media surat kabar
Penayangan informasi di dalam dunia maya yang cenderung masih berupa teks, pasti akan memunculkan kesan bahwa media tersebut identik dengan media berbasis surat kabar.Â
Tetapi, bukan berarti media tersebut adalah media surat kabar. Banyak media konvensional lainnya yang kini juga menghiasi pasar media dalam jaringan. Mulai dari media televisi, radio, majalah, bahkan berbagai perusahaan komersil non-media pun juga turut mengembangkan situs informasi berbasis web. Bahkan, banyak media-media baru yang muncul hanya dengan mengandalkan platform dunia maya saja.Â
Contohnya adalah Radio Prambors. Stasiun radio musik ini kini juga memiliki situs informasi berbasis daring, pramborsfm.com. Selain menyajikan informasi melalui siaran berbasis audio, dengan adanya situs daring tersebut, mereka dapat menyajikan informasi lain berbasis teks kepada penggemarnya. Adanya situs tersebut juga memungkinkan mereka untuk terus mengunggah informasi terbaru dan langsung menyebarkannya tanpa harus menunggu jam-jam siaran tertentu.Â
Video tidak hanya dimiliki oleh media televisi
Demi meningkatkan kenyamanan pembaca serta kejelasan informasi, video menjadi salah satu bentuk penyajian informasi yang sering ditemui di situs-situs berbasis daring. Sungguh berbeda ketika sebelum media daring membumi, penyajian informasi berupa video hanya dapat dilakukan oleh media televisi. Tapi kini, seluruh media yang bergerak di dunia maya mampu memproduksi dan menyajikan produk video mereka sendiri sebagai sarana informasi.Â
Media Multimedia
Setelah mengetahui tentang kondisi sajian informasi di situs media di dalam jaringan, maka bagaimana dengan media multimedia?
Istilah "multimedia," terdiri dari dua suku kata; multi dan media. "Multi' berarti banyak atau lebih dari satu, "media" berarti sarana. Maksudnya, media yang dikatakan bersifat multimedia adalah media yang mampu menyajikan sebuah informasi ke dalam berbagai bentuk media (baik teks, gambar, audio, dan video). Jadi, tidak hanya merujuk pada platform yang digunakan saja, tetapi juga merujuk pada pengemasan informasi. Apabila sebuah informasi dapat disajikan dalam berbagai bentuk media, maka pengalaman pengakses informasi untuk "merasakan" dan memahami informasi akan semakin meningkat.Â
Hal ini tentu akan sangat memudahkan pengguna media untuk memenuhi kebutuhan informasi yang semakin cepat dan banyak. Tentu saja, dengan masih berkembangnya teknologi yang memudahkan manusia, masih ada kemungkinan akan muncul berbagai media baru. Dengan demikian, harapan manusia untuk semakin bisa "merasakan" realita informasi masih sangat terbuka lebar, dan tidak mustahil untuk diwujudkan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H