Mohon tunggu...
Abel KY
Abel KY Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengenal Agregasi Berita

8 Oktober 2018   13:15 Diperbarui: 15 Oktober 2018   10:31 791
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
User-curated aggregations (Dokpri)

Kemunculan internet sebagai media baru di dalam kehidupan masyarakat memang membawa perubahan besar. Bagi penggunanya, internet menawarkan kecepatan akses dan kapasitas informasi yang tak terbatas.

Kedua hal ini membuat arus informasi yang ada di dalam masyarakat menjadi semakin cepat dan ketat. Informasi yang ditawarkan juga tidak hanya sebatas lingkungan di sekitar masyarakat, melainkan tidak lagi mengenal batas.

Mereka tidak lagi harus menunggu satu atau dua hari untuk dapat mengetahui peristiwa dari belahan dunia lain. Informasi menjadi salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi manusia.

Melihat kondisi dan peluang internet, berbagai industri media berlomba-lomba untuk menggunakan internet sebagai area baru bagi mereka untuk menyebarkan produk informasi mereka.

Michael Schudson (2003) menerangkan bahwa mereka juga berlomba-lomba untuk selalu mengupdate informasi mereka agar dapat menjadi media yang selalu diakses oleh penggunanya.

Media yang awalnya hadir hanya pada bentuk cetak maupun hadir pada siaran tertentu, kini banyak yang merambah ke dalam bentuk online. Hal ini dilakukan agar mereka dapat bertahan sekaligus menyebarkan informasi mereka.

Kemunculan internet juga memunculkan sebuah gaya baru bagi industri media untuk menyebarkan informasi. Mereka tidak lagi harus mencari, meliput, kemudian mengolah sebuah peristiwa agar dapat menjadi sebuah informasi. Proses tersebut dianggap memakan waktu dan menghabiskan biaya. Kini, dengan adanya internet, mereka dapat melakukan agregasi berita.

Kimberley Isbell (2010) menerangkan news aggregation sebagai sebuah aktivitas media untuk mengumpulkan berbagai berita dari sumber media yang berbeda-beda.

Dari hasil pengumpulan tersebut, media dapat membuat berita mereka sendiri dengan mengubah gaya bahasa ataupun disesuaikan dengan corak media mereka.

Selain mereproduksi berita, media juga dapat langsung mencantumkan berita yang didapatkan dari media lain tanpa melakukan banyak pengubahan pada media mereka.

Walaupun dalam prakteknya memiliki berbagai wujud serta pola, pengagregasian berita dapat dikelompokkan menjadi 4 bentuk yang paling sering dijumpai; Feed aggregators, Specialty aggregators, User-Curated aggregators, dan Blog aggregators (Kimberley, 2010).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun