Mohon tunggu...
Abel KY
Abel KY Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Apakah MediaIndonesia.com Bisa Disebut Media Baru?

26 Agustus 2018   22:40 Diperbarui: 27 Agustus 2018   10:57 583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti yang dibahas pada artikel sebelumnya, media baru hadir sebagai sebuah peluang baru bagi manusia untuk memperoleh dan menghasilkan informasi. Kebutuhan akan informasipun juga mengalami peningkatan, sekaligus mengalami perubahan cara akses akan informasi.

Peningkatan tersebutlah yang menyebabkan masyarakat merasa 'butuh" pola atau cara baru menikmati informasi yang semakin cepat pergerakannya. Di situlah peluang bagi industri media untuk mengembangkan sayap mereka, salah satunya adalah Media Indonesia.

Sebagai sebuah perusahaan media besar di Indonesia, Media Indonesia tentunya memiliki perjalanan sejarah tersendiri. Pertama kali terbit sebagai koran cetak pada tanggal 19 Januari 1970, media ini sempat mengalami beberapa kali gangguan di dalam proses produksi mereka, termasuk permasalahan dengan regulasi.

Namun, media yang saat ini dipegang oleh Surya Paloh terus bertahan dan mampu menghadapi berbagai permasalahan serta tantangan. Salah satunya dengan membuka situs berita MediaIndonesia.com, sebagai sebuah jawaban untuk menanggapi kemajuan teknologi, termasuk berkembangnya media baru.

Namun, apakah dengan mengeluarkan sebuah situs berita online MediaIndonesia.com, media ini sudah dapat dikatakan sebagai media baru? Untuk memahami pertanyaan tersebut, dapat merujuk pada enam karakteristik media baru yang ditulis oleh Lister M., dkk (2009) berikut ini: (Penjelasan mengenai keenam karakteristik tersebut dapat diakses di  sini.)

  • Digital : Produk informasi diolah, diproduksi, dan diproses menggunakan unsur bilangan dan ditayangkan menggunakan sarana virtual. Media Indonesia yang pada awalnya terbit sebagai sebuah media cetak, telah melakukan proses "digitalisasi" tersebut dengan mengeluarkan situs berita online MediaIndonesia.com. Informasi yang awalnya mereka sajikan dalam bentuk tulisan cetak dan nampak secara fisik, kini hadir juga di dalam bentuk virtual melalui sarana internet. Digitalisasi Media Indonesia juga memungkinkan mereka untuk dapat memberikan informasi kepada masyarakat lebih cepat dan mudah.  Nah, bila melihat dari karakteristik yang pertama, tentu MediaIndonesia.com telah menunjukkan karakter digital media baru.

  • Interaktif : Media baru membawa corak baru di mana masyarakat sebagai pengguna media dapat memberikan umpan balik kepada media yang bersangkutan dalam waktu singkat. Kolom comment adalah salah satu contoh dari karakter interaktif media baru. Di mediaIndonesia.com sendiri juga terdapat kolom comment bagi masyarakat yang hendak memberikan tanggapan mereka atas informasi yang mereka akses. Tidak hanya fitur komentar, MediaIndonesia.com juga meletakkan fitur polling mengenai peristiwa tertentu dan dapat dipilih serta diisi oleh penggunanya. Sayangnya, kolom comment yang disediakan cenderung tidak diisi oleh penggunanya, dapat dilihat pada sebagian besar kolom komentar pada setiap artikel yang tidak terdapat komentar masuk. Walaupun tidak digunakan secara optimal, kedua fitur MediaIndonesia.com tersebut hadir sebagai fitur interaktif yang sebenarnya dapat digunakan oleh penggunanya untuk memberikan opini mereka.

  • Hypertextual : Kemudahan akses bagi pengguna media untuk memperoleh informasi lain yang serupa dengan informasi yang ia cari melalui teks-teks yang tertera. Fitur ini muncul berupa judul-judul artikel lain yang muncul di tengah atau di akhir artikel yang sedang diakses. Ketika judul tersebut diklik, maka artikel baru akan muncul. MediaIndonesia.com juga menerapkan fitur tersebut. Terdapat beberapa judul artikel lain yang akan muncul di tengah artikel utama dan tags yang akan muncul di bawah artikel. Untuk penerapan tags, MediaIndonesia.com akan menghubungkan artikel lain yang senada dengan topik yang dicari. Akan tetapi, "hyperteks" mediaIndonesia.com yang ditampilkan cenderung berbeda dengan topik utama. Hyperteks artikel olahraga contohnya, dapat muncul ketika pengguna sedang mengakses artikel politik. Dengan kata lain, MediaIndonesia.com sebenarnya telah menerapkan unsur hypertextual dalam situs mereka, namun tidak "benar-benar" diterapkan sebagai pelengkap informasi yang dibutuhkan penggunanya.

  • Networked : Ibarat jaring laba-laba, pengguna media baru terhubung satu sama lain melalui perangkat mereka. Mereka dapat membagikan dan mengakses informasi yang dibagikan oleh pengguna lain. MediaIndonesia.com menghadirkan fitur share bagi penggunanya untuk dapat membagikan dan merekomendasikan artikel tertentu kepada masyarakat. Melalui Facebook dan Twitter, pengguna MediaIndonesia.com dapat menyebarluaskan artikel tertentu kepada orang lain. Nah, sekalipun hanya dapat dibagikan melalui 2 media sosial, unsur networked telah diterapkan MediaIndonesia.com.

  • Virtual : Informasi yang awalnya hadir dalam bentuk fisik, direkayasa dan diproduksi untuk muncul dalam bentuk maya. Menggunakan gabungan antara tulisan dan audio visual, informasi diupayakan untuk dapat termuat secara detil dan memudahkan pemahaman pengguna. Bila menengok komposisi artikel yang disajikan MediaIndonesia.com, komposisi yang ada masih berupa teks serta foto informasi terkait. Ada, akan tetapi pengomposisian tersebut masih belum bisa menggambarkan makna "virtual" yang mencakup unsur teks, audio, dan visual.  

  • Simulated : Informasi dikemas ke dalam berbagai bentuk tampilan seperti video, audio, ataupun gambar yang menggambarkan peristiwa secara komplit kepada penggunanya. Bahkan, pengguna dibuat seolah-olah berada dan terlibat di dalam informasi yang ia akses. Nah, seperti pada karakterisitik virtual di atas, MediaIndonesia.com masih terbatas pada pengemasan dalam bentuk teks dan foto. Dapat juga ditemukan tambahan berupa video, namun hanya sedikit artikel yang memuatnya. Keterbatasan tersebut tentunya menghambat pengguna untuk dapat merasakan dan memahami informasi secara mendetil. Dengan begitu, sifat simulated belum muncul pada situs MediaIndonesia.com.

Nah, bila menengok keenam karakteristik media baru yang ada pada situs berita MediaIndoensia.com, tidak semua karakteristik ada atau telah diterapkan secara optimal. MediaIndonesia.com memenuhi karakteristik digital, interactive, dan networked, namun tidak memenuhi karakteristik hypertextual, virtual, dan simulated.

Bukan berarti MediaIndonesia.com tidak bisa disebut sebagai media baru, lantaran tidak seratus persen memenuhi karakteristik media baru. Tetapi, dengan pengembangan fitur-fitur yang belum diterapkan secara maksimal seperti yang disebutkan di atas, MediaIndonesia.com tentu akan hadir sebagai sebuah media baru yang benar-benar fresh dan mampu memenuhi kebutuhan informasi penggunanya.

Referensi

Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., Grant, I., dan Kelly, K. (2009). New Media : A Critical Introduction. New York, Amerika Serikat : Routledge.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun