Desa Mekarmukti, Cikarang Utara (05/08/2022). Pandemi Covid 19 tak kunjung usai, upaya proteksi diri tak boleh berhenti. Salah satu upaya proteksi diri yang kerap kali dianggap sepele adalah menjaga kebersihan tangan.
Aktivitas tangan seperti bersentuhan dengan benda maupun berjabat tangan dengan orang lain dapat membuat tangan terpapar bakteri maupun virus. Kemudian tangan yang belum dibersihkan tersebut digunakan untuk makan, minum, atau menyentuh anggota tubuh lainnya. Hal inilah yang sangat berbahaya dan menjadi salah satu penyebab tak hentinya kasus Covid-19.
Memahami urgensi tersebut, Kelompok 106 KKN Tematik UPI 2022 di Desa Mekarmukti -- Cikarang Utara melakukan program penyuluhan yaitu membuat hand sanitizer yang mudah dan bisa dibuat sendiri di rumah dengan memanfaatkan bahan alami. Kegiatan ini sebagai realisasi program untuk mewujudkan Desa Sehat dan Sejahtera di Desa Mekarmukti.
Bahan alami yang digunakan meliputi lidah buaya dan jeruk nipis, namun tetap ditambahkan alkohol agar hand sanitizer dapat efektif membunuh kuman. Tenang saja, alkohol tersebut mudah ditemukan bahkan banyak dijual di online shop. Menurut Nareza (2020), hand sanitizer yang efektif membunuh kuman penyakit dan aman untuk kulit adalah yang mengandung setidaknya 60% alkohol dan pelembab kulit.Â
Menurut Herlina (2020), lidah buaya bermanfaat sebagai pelembab alami. Sedangkan jeruk nipis, selain untuk aroma juga mengandung unsur-unsur senyawa kimia yang bemanfaat, seperti minyak atsiri yang mempunyai fungsi sebagai antibakteri yaitu flavanoid yang dapat menghambat pertumbuhan Staphylococcus aereus (kuman pada kulit) dan juga memiliki aroma yang khas (Dewi, 2012).
Penyuluhan ini diawali dengan memberikan edukasi tentang manfaat dan kandungan hand sanitizer berbahan alami kemudian mempraktikkan tutorial cara pembuatan hand sanitizer home made berbahan alami di hadapan masyarakat secara langsung, lokasi tepatnya di halaman Puskesmas Mekarmukti. Tutorial ini dipraktikan atau dicontohkan mulai dari step pertama yaitu memotong tanaman lidah buaya sampai step terakhir yaitu menuangkannya ke dalam botol spray.
Selain gel lidah buaya, alkohol 60%, dan jeruk nipis, alat yang digunakan pun mudah ditemui di dapur. Alat-alat tersebut meliputi blender, pisau, saringan, dan wadah. Sedangkan botol spray untuk tempat hand sanitizer mudah dijumpai di online shop. Dengan 5 alat + 3 bahan tersebut sudah dapat menghasilkan hand sanitizer yang dapat digunakan sehari-hari.
Setelah penyuluhan berakhir, kami membagikan secara gratis puluhan botol hand sanitizer dari bahan alami yang sudah kami buat di hari sebelumnya untuk masyarakat yang hadir, warga yang baru selesai melakukan vaksin di Puskesmas Mekarmukti, pedagang-pedagang kaki lima, sampai tukang parkir.
Pelaksanaan penyuluhan dan pembagian hand sanitizer gratis ini ternyata medapat respon positif dari masyarakat. Terlihat antusiasme mereka dalam memperhatikan kegiatan penyuluhan dari awal sampai berakhirnya kegiatan, juga ucapan terima kasih serta senyum yang tampak dari wajah mereka ketika menerima hand sanitizer yang kami berikan.
Harapan kami dengan adanya penyuluhan ini, masyarakat dapat menerapkannya di rumah untuk mengisi waktu luang mereka dengan kegiatan kreatif dan bermanfaat. Selain itu, dengan membuat sendiri tentu lebih hemat uang dibandingkan membeli di supermarket, kegiatan ini juga memanfaatkan bahan alami yang mudah ditemukan.Â
Sehingga tidak ada lagi alasan untuk menganggap sepele kebersihan tangan seperti tidak adanya air/sabun, ataupun karena harga hand sanitizer yang mahal.
Yuk kita ciptakan Indonesia Sehat dimulai dari diri sendiri !
Kelompok 106 KKN Tematik UPI 2022
Abelya Kintani -- Prodi Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan
Dosen Pembimbing Lapangan : Dr. Heni Komalasari, M.Pd.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H