Mohon tunggu...
Abel Supinto
Abel Supinto Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mikrohero Dalam Dilema Mengalahkan Penyakit Jantung

25 Oktober 2017   18:40 Diperbarui: 25 Oktober 2017   18:43 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Halo Kompasianer! Bertemu lagi nih dengan penulis!. Kali ini penulis akan mencoba menguak dan menjelaskan mengenai "sel punca". Nah, sebelum itu kalian pasti menganggap sel ini asing atau jarang terdengar. Iya memang karena sebutan gaul nya adalah "Stem Cell". Ayo kita kenali lebih dekat mengenai Stem Cell.

          Sel punca atau sel induk adalah sel yang belum terdiferensiasi. Artinya belum memiliki fungsi yang khusus. Dan sel ini berpotensi tinggi untuk berkembang menjadi banyak sel yang memiliki fungsi khusus didalam tubuh. Sel ini memiliki sifat yang sangat penting yang membedakan dia dengan sel-sel lain.

          Pertama, meskipun ia belum terdiferensiasi, namun ia dapat memperbaharui diri dengan membelah diri.  Sel ini akan membelah dan membentuk sel-sel lain yang disebut sel anak dan memiliki sifat sama seperti induknya.

         Kedua, sel ini dapat diinduksi menjadi sel dengan fungsi tertentu.Sel Punca bersifat Pluripotendan Multipoten . Pluriopten adalah kemampuan sel untuk berdiferensiasi menjadi sel tubuh apapun yang berasal dari ketiga lapisan embrional; ektoderm, mesoderm, dan endoderm. Sementara Multipoten adalah kemampuan berdiferensiasi menjadi beberapa jenis yang biasanya berada pada satu golongan,contohnya sistem saraf.

   Darimana sih sel punca ini berasal? Sel-sel punca yang digunakan dapat berasal dari beberapa sumber, yaitu:

Sel punca dewasa

Berasal dari sebagian kecil jaringan tubuh seperti lemak dan sumsum tulang.

Sel punca embrio

Berasal dari embrio berusia 3-5 hari yang saat itu umumnya baru memiliki sekitar 150 sel. Sel ini lebih memiliki kemampuan untuk berkembang menjadi beragam sel tubuh dibandingkan sel punca dewasa.

Sel punca pluripotent hasil induksi

Sel dewasa diprogram ulang menjadi mirip sel embrio. Sel-sel ini dapat membelah menjadi sel-sel punca lain atau yang dapat menjadi jenis sel-sel lain pada tubuh.

            Tahukah kalian bahwa sel punca ini memiliki peranan yang sangat penting, terutama untuk bidang kedokteran? Iya, belakangan ini sel punca dikembangkan agar dapat menyembuhkan penyakit-penyakit berbahaya.

            Dikutip dari Medical News Today, sel punca yang memiliki kemampuan penyembuhan bisa dimanfaatkan untuk pengobatan korban luka bakar. Sejumlah ilmuwan melakukan pencangkokan sel punca pada jaringan kulit dari korban luka bakar. Peneliti menemukan bahwa sel punca memiliki potensi yang dapat digunakan untuk membentuk jaringan khusus untuk membentuk lapisan baru.

          Tim peneliti dari Massachusetts General Hospital, Boston, Amerika Serikat, juga melakukan percobaan terhadap sel punca. Peneliti menemukan bahwa sel punca mampu menciptakan pembuluh darah baru pada percobaan dengan tikus. Peneliti kemudian menyimpulkan bahwa sel punca bisa meregenerasi pembuluh darah untuk mengobati pasien dengan penyakit jantung.

          Sel punca juga diklaim dapat mengobati pasien Alzheimer dengan menggantikan jaringan otak yang telah rusak. Sel punca dapat membuat kembali sel-sel otak baru dan membuatnya kembali aktif.

          Selain itu, sel punca dari sel pankreas bisa bermanfaat untuk penderita diabetes tipe 1. Sel-sel ini dapat menggantikan sel yang gagal memproduksi insulin. Pada penderita diabates, terapi sel punca bahkan bisa meningkatkan kekebalan tubuh pasien.

          Penelitian dari School of Medicine Stanford University dan Montana State Univerist juga menemukan bahwa rekayasa sel punca dari kulit pria dewasa yang tidak subur dapat menghasilkan Sel Induk Benih Embrionik (Embrionic Germ Cells). Dalam kondisi normal, sel ini bisa berubah menjadi sperma yang dapat membantu pria lebih subur.

  Nah, kalau kita lihat dari beberapa penelitian diatas, hampir semua mengatakan bahwa sel punca ini mampu mengganti jaringan yang telah rusak dan membuat sel-sel yang baru.

            Nah pertanyaannya, dapatkah sel punca ini mengatasi penyakit jantung yang merupakan penyakit yang paling ditakuti?

SERANGAN JANTUNG

Jantung merupakan salah satu organ bagian dalam tubuh yang sangat penting bagi manusia oleh karena itu kita harus menjaga agar kondisi jantung kita selalu dalam kondisi yang sehat .Penyakit jantung seperti bom waktu yang dapat membunuh siapa saja dan kapan saja tanpa bisa kita prediksikan.

           Serangan Jantung penyakit yang sangat berbahaya dan harus segera ditangani karena penyakit ini menyerang organ vital manusia. Serangan jantung adalah kondisi dimana terjadi penghambatan laju pasokan darah menuju jantung. Nah, hambatan ini berupa sumbatan. Sumbatan ini disebabkan oleh timbunan kolesterol berupa plak yang menempel di dinding pembuluh darah. Plak yang retak akan mengakibatkan terjadinya penggumpalan darah. Akhirnya, penggumpalan darah ini akan menghambat pasokan darah dan oksigen ke jantung melalui pembuluh koroner. Kondisi inilah yang akhirnya menyebabkan terjadinya serangan jantung.

Serangan jantung yang parah atau terlambat ditangani bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan bahkan berakibat pada kematian. Komplikasi yang terjadi bisa muncul segera setelah terjadinya serangan jantung. Berikut ini beberapa komplikasi yang bisa terjadi akibat serangan jantung.

  • Gagal jantung. Kondisi ini terjadi ketika jantung tidak bisa memompa darah ke tubuh secara efektif. Gagal jantung terjadi karena otot jantung telah rusak permanen akibat serangan jantung yang terjadi.
  • Aritmia. Kondisi ketika detak jantung menjadi tidak normal. Jantung berdegup makin kencang hingga akhirnya berhenti berdetak dan terjadi henti jantung atau cardiac arrest.
  • Syok kardiogenik. Kondisi ketika otot jantung rusak parah dan tidak bisa lagi memasok darah ke tubuh dengan baik. Hal ini menyebabkan fungsi tubuh tidak berjalan dengan baik.

Serangan jantung diibaratkan seperti tamu tak diundang. Bila terkena serangan, jantung dapat terhenti mendadak yang berujung kematian. Kondisi ini bisa diatasi jika penderita segera ditangani dalam dua jam pertama sejak serangan. Tapi sayangnya, pasien umumnya terlambat ditangani sehingga daerah yang terserang sudah telanjur rusak atau mati.

Pada pasien gagal jantung, kerusakan otot jantung cukup luas sehingga daya pompa jantung sangat menurun. Meski sudah berobat sampai membutuhkan biaya yang besar,tetap saja banyak penderita gagal jantung lanjut tak kunjung membaik. Salah satu upaya pengobatannya adalah transplantasi jantung, tetapi tindakan ini terbentur banyak kendala, antara lain sulitnya donor, dan perlu pemberian obat imunosupresif untuk mencegah penolakan tubuh.

Sel Punca, jika disuntikkan ke jantung, sel ini dapat menuju ke jaringan rusak lalu berubah menjadi sel pembuluh darah jantung atau otot jantung baru dan bergabung dengan sel lain di tempat itu.

Karena pengobatan dengan sel induk umumnya bertujuan memperbaiki dan meregenerasi jaringan tubuh yang rusak, terapi itu tidak selalu akurat, dalam arti tidak selalu manjur, apalagi jika dilakukan untuk penyakit degeneratif menahun. Karena itu, kadang diperlukan pemberian sel induk berulang disertai pemantauan ketat.

Cara paling sering untuk memberikan sel punca adalah dengan menyuntikkan sel induk langsung ke dalam pembuluh darah koroner. Mengapa sering digunakan? Karena cara ini mudah, aman, relatif tidak mahal, dan baik untuk penderita pascaserangan infark jantung yang sudah mengalami intervensi koroner perkutan dan pemasangan stent pada pembuluh darah yang semula tertutup saat serangan.

Cara lain yang digunakan  adalah menyuntikkan sel induk langsung ke otot jantung. Untuk cara ini, sel induk dapat disuntikkan dengan operasi terbuka. Tapi, cara ini amat berisiko, mahal, , dan tidak semua daerah pada jantung dapat dicapai. Cara lain adalah menyuntikkan lewat kateter yang dimasukkan ke dalam bilik jantung.

Ada sistem baru pemberian sel punca pada jantung, yaitu NOGA. Sistem itu memakai alat yang memetakan secara amat tepat daerah jantung yang butuh terapi sel punca sehingga kateter bisa diarahkan dengan tepat sehingga penyuntikan amat terarah ke lokasi target. Teknik ini dipakai untuk pengobatan jantung dengan kerusakan lanjut disertai gagal jantung atau angina (nyeri dada akibat penyempitan pembuluh koroner).

Saat ini juga dilakukan riset perkembangan sel punca di Indonesia. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) nomor 32 tahun 2014 tentang Penetapan Rumah Sakit Pusat Pengembangan Pelayanan Medis Penelitian dan Pendidikan Bank Jaringan dan Sel Punca, ada 11 rumah sakit yang diberi izin terapi sel punca.

Di antara lain adalah Rumah Sakit Cipta Mangun Kusumo, RS Sutomo, RS M Djamil, RS Persahabatan, RS Fatmawati, RS Dharmais, RS Harapan Kita, RS Hasan Sadikin, RS Kariadi, RS Sardjito dan RS Sanglah.

(selengakpnya dapat dibaca di http://sains.kompas.com/read/2017/10/12/160700523/bagaimana-perkembangan-terapi-sel-punca-di-indonesia-

Nah, sekarang kompasianer udah paham belum nih? Kalau belum, penulis akan menegaskan lagi bahwa sel punca adalah sel yang berbeda dari yang lain dan belum terdiferensiasi. Sel ini dapat menggantikan sel atau jaringan yang rusak dan menggantinya menjadi baru. Sel ini mampu mengatasi penyakit penyakit berbahaya. Salah satunya Jantung. Namun, dapat dikatakan terapinya masih belum dapat digunakan, masih perlu dikembangkan lagi agar dapat mengganti organ jantung kita yang telah rusak.

Nah, sekian dulu nih artikel dari penulis. Semoga dapat bermanfaat!

Sumber

https://id.wikipedia.org/wiki/Sel_punca

https://gaya.tempo.co/read/580185/manfaat-stem-cell-untuk-sembuhkan-penyakit

http://www.alodokter.com/mengganti-sel-yang-rusak-dengan-transplantasi-sel-punca

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun