Mohon tunggu...
abellianatasya
abellianatasya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Edukasi pembelajaran

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Fondasi yang terancam runtuh oleh korupsi

11 Januari 2025   13:35 Diperbarui: 11 Januari 2025   13:45 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Transparansi dalam proses hukum adalah kunci untuk mengembalikan kepercayaan publik. Masyarakat harus bisa melihat bahwa tidak ada kekuatan yang bisa menyelamatkan koruptor, tidak peduli seberapa tinggi jabatan atau besarnya pengaruh mereka. Sistem peradilan yang Independen, pengawasan ketat, dan pemberian akses informasi kepada publik akan menjadi fondasi bagi upaya ini. Jika hukum dijalankan dengan tegas dan transparan, maka korupsi yang selama ini dianggap “penyakit kronis” bangsa ini akan mulai kehilangan tempat untuk bertumbuh.

Transparansi: Cahaya di Tengah Kegelapan

Salah satu cara paling efektif untuk melawan korupsi adalah dengan membuka semuanya. Tidak ada ruang untuk gelap-gelapan. Teknologi bisa menjadi alat utama untuk menciptakan transparansi ini.

Misalnya, dengan sistem e-budgeting atau pelaporan online, masyarakat bisa langsung memantau bagaimana dana publik digunakan. Selain itu, interaksi langsung antara pejabat dan masyarakat dalam urusan birokrasi harus diminimalkan untuk mengurangi peluang suap.

Namun, teknologi hanya alat. Tanpa komitmen untuk menggunakannya secara benar, teknologi tidak akan mampu membawa perubahan yang diharapkan. Kita membutuhkan kemauan politik yang kuat untuk memastikan transparansi ini berjalan tanpa hambatan.

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun