Tari Pedang Mualang menjadi tradisi yang mulai tertimbun waktu, hilang dimakan zaman. Masyarakat di luar Kalimantan Barat dan sekitarnya mungkin tidak lagi mengenal tarian ini dan malah lebih tertarik dengan kebudayaan luar negeri yang dianggap lebih kekinian. Orang-orang yang hidup di masa modern, terlebih anak-anak muda, sudah tidak lagi berminat pada kearifan-kearifan lokal yang ada di sekitarnya. Mereka cenderung tidak peduli dan dengan mudah melupakan suatu kebudayaan yang sudah diturunkan dari ratusan tahun yang lalu.
    Padahal sesungguhnya, kebudayaan lokal yang masih ada harus terus dilestarikan melalui berbagai macam cara. Di tengah maraknya era globalisasi ini, masyarakat perlu menumbuhkan kepedulian dan kesadaran tentang betapa berharganya sebuah tradisi. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi seharusnya dimanfaatkan sebagai media penyebarluasan budaya yang terancam punah, seperti Tari Pedang Mualang. Sebelum akhirnya hilang, muda-mudi di daerah tersebut bertugas melestarikannya serta memperkenalkannya kepada masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H