Kesenian tradisional jaranan kini mulai punah. Seiring perkembangan zaman pemuda dan anak-anak sebagai generasi penerus lebih memilih ke internet dan gadget.
Namun, Desa Dero, Kecamatan Bringin, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Telah memulai aksinya. Mendidik dan melatih anak-anak untuk memiliki kecintaan terhadap kesenian ini.
Anak-anak belajar dan berlatih sesuai passion nya, ada yang jatil, penari jaranan, caplokan, juga monyetan. Nanti juga akan diadakan saat seakan kerasukan. Anak-anak pun berlatih demikian. Pasti seru bukan?
Niat, dukungan, dan kerja sama yang sangat manis antara anak-anak, masyarakat, dan pemerintah diharapkan akan mempercepat laju perkembangan dalam upaya pelestarian ini.
Nantinya Festival jaranan ini akan dimeriahkan oleh Seni Reog Singo  Sriwijoyo dan Seni Jaranan Singo Sriwijoyo Rejuno Ngawi.
Kesenian reog yang sudah malang melintang di tiap daerah.
1. Grub jaranan junior  se-kabupaten Ngawi, ataupun kota-kota sekitarnya.
2. Tiap anggota 5-10 anak.
3. Pendaftaran dimulai tanggal 16-21 Desember 2019. Di kantor Kecamatan Bringin, Ngawi.
Reward meliputi piala, piagam, dan uang pembinaan.
Mantap bukan? Demi melestarikan kebudayaan yang hampir punah ini. Kecamatan Bringin memberikan contoh yang patas diacungi jempol.
Diharapkan dengan diadakannya festival jaranan junior ini kesenian tradisional jaranan makin berkembang dan dapat lestari. Juga mampu mendatangkan dan memperkenalkan Waduk Pondok Dero, Ngawi yang sangat cantik ini sebagai salah satu tujuan wisata di kota Ngawi.
Semoga ke depannya Waduk Pondok Dero dan kesenian tradisional jaranan makin berkembang dan diminati oleh masyarakat kita. Jadi, generasi esok masih bisa melihat dan menikmati, juga mengenal daerah dan kesenian ini. Aamiin.
Ngawi, 29 Desember 2019
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI