Mohon tunggu...
Inovasi

Kesuburan Tanah Leuwiliang

27 Maret 2017   17:43 Diperbarui: 27 Maret 2017   17:54 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pohon padi yang telah tumbuh subur sesuai dengan penanaman para petani desa karehkel

pohon padi yang telah tumbuh subur sesuai dengan penanaman para petani desa karehkel
pohon padi yang telah tumbuh subur sesuai dengan penanaman para petani desa karehkel
Leuwiliang 20 Maret 2017, Indonesia merupakan negara yang kaya akan Sumber Daya Alam  yang dikenal sebagai negara Agraris (negara yang maju pertaniannya) dan Indonesia merupakan negara produsen ketiga di dunia setelah  Cina dan India. Dibalik kesuksesan petani di daerah Kec.Leuwiliang Kabupaten Bogor desa Karehkel ternyata tanah yang subur juga dapat menunjang tumbuhan untuk tumbuh dengan subur sesuai yang diharapkan oleh para petani Indonesia khususnya para petani Kec.Leuwiliang .

Menurut Drs.CHAIRUKA JUDHYANTO.M.Si selaku pa camat di kecamatan Leuwiliang Kabupaten Bogor Jawa Barat, pertanian di daerah Leuwiliang itu sangat bagus, banyak produk unggulan di bidang pertanian salah satunya adalah tanaman padi yang ada di desa karehkel. Desa karehkel mayoritas penduduknya adalah para petani , lahan-lahnnya pun mayoritas lahan pertanian karena di lahan desa karehkel ini dalam menanam tumbuhan sangatlah bagus .

sistem tanam ganti yang dilakukan oleh sebagian besar para petani desa karehkel
sistem tanam ganti yang dilakukan oleh sebagian besar para petani desa karehkel
Tanaman padi ini bisa menjadi salah satu produk unggulan di kecamatan ini karena padi atau beras merupakan bahan pokok manusia untuk makan,dengan keadaan alam/tanah/lahan yang mendukung, tanaman padi di kecamatan leuwiliang ini menghasilkan padi yang bagus. Melihat potensi lahan pertanian yang cukup luas sangat menjamin untuk menghasilkan padi yang banyak .

Secara umum menurut hasil penelitian kantor Pertanian Kec.Leuwiliang ini utuk menghasilkan padi yang bagus ,para petani ini tidak memiliki cara yang khusus untuk merawat pohon padi itu sendiri , tergantung kepemilikannya. Hanya saja dibantu oleh bagian SLPIT/Program pertanian, untuk menganjurkan pemakaian pupuk. Pupuk yang diberikan yaitu pupuk MPK sebagai takarannya 100 Kg anjurannya 200, lalu memakai pupuk Urea perhektar 100-200 Kg. 

Namun semua itu tergantung Sumber Daya Manusia nya masing-masing . Namun yang membedakan cara penanamannya itu salah satunya menanam padi secara ‘Legowo’ legowo diartikan menanam padi dengan sekat satu balok agar si petani mudah menanam dan membersihkan tanaman padinya itu. 

Lalu di kecamatan Leuwiliang ini dalam penanaman pertaniannya sistem tanam ganti yang di maksud sistem tanam ganti apabila tanaman padi gagal maka akan diulang kembali penanamannya, lahan tersebut ditanam dengan jenis tanaman yang berbeda biasanya tomat, kacang panjang ,timun . “Namun dalam pertanian kec.Leuwiliang ini hambatan yang sering terjadi adalah hama dan burung pipit namun hingga kini kecamatan kami masih kesusahan dalan memberantas burung pipit tersebut” ujar salah seorang petani penduduk desa karehkel.

Cara pengolahandalam memproduksi padi tersebut tidaklah mudah karena di kecamatan Leuwiliang ini masih sebagian menggunakan cara tradisional pada tahap yang pertama yaitu perontokan ,agar penjemuran dapat berlangsung sebelum dilakukan penjemuran ,agar penjemuran dapat berlangsung sebelum dilakukan penjemuran ,gabah harus dipisahkan dari malainya dengan cara perontokan .

 perontokan biasanya dilakukan dengan cara yang lebih baik adalah menggunakan alat perontok semi mekanis  (pedal thresher) atau pun mesin perontok mekanis (power thresher) . Penggunaan mesin perontok mekanis meiliki kapasitas perontokan yang dapat ditingkatkan  hingga mendekati satu ton Gkp perjam ,selain juga mengurangi susut perontokan yang umumnya tinggi pada perontokan cara gebotan  (5-8 % ) atau tradisional , yang kedua tahap penjemuran ,sesudah dirontokan gabah kemudian dijemur di lampiran . 

Lampiran adalah suatu lantai semen yang dibuat agak tinggi di bagian tengahnya dengan saluran air sekitar 14% baris basah disebut kering giling (GKG) karena sudah dapat menjalani proses penggilingan. Tahap ketiga yaitu penggilingan (pecah kulit) sebelum digiling , gabah biasanya dibersihkan dari segala kotoran seperti jerami,kayu,pecahan batu, logam dan sebagainya. Selanjutnya  gabah dimasukan kemesin pemecah kulit . Proses ini mengelupaskan sekam dan gabah. Terakhir penyosonan beras pecah kulit mengalami proses penyosonan yang dilakukan menggunakan mesin penyoson atau disebut juga mesin pemutih. 

Hasil dari proses penyosonan adalah beras putih yang siap dipasarkan atau dimasak lalu gunakan tahap pemisahan beras putih hasil proses penyosonan kemudian perlu dipisahkan menurut kelompok mutunya yaitu beras utuh dan beras kepala sebagai mutu terbaik, beras patah sebagai mutu kedua, dan beras menir sebagai mutu ketiga . Pemisahan itu menggunakan mesin pengayak karena para petani di desa karehkel ini selalu mngutamakan rasa . Semua hasil panen tergantung cuaca apabila hujan maka beras yang dihasilkan akan berwarna hitam dan apabila panas maka hasil padinya akan sangat baik.

Menurut masyarakat desa karehkel tanah yang ada di seda karehkel ini sangat bagus karena semua jenis tanaman akan tumbuh dengan subur karena jenis tanahnya yaitu tanah merah .

Dan harapan masyarakat kec.Leuwiliang ini termasuk harapan petugas kantor pertanian yaitu utnuk lahan agar tidak dijadikan bangunan, agar lahan pertanian masih bisa terus ditanam dan pertanian kec.Leuweiliang bisa semakin maju dan baik dalam mengahsilkan padinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun