Mohon tunggu...
Abelia Anggraini
Abelia Anggraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kenali Penyebab dan Dampak Kebakaran Lahan Basah

9 November 2023   22:16 Diperbarui: 9 November 2023   22:56 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kebakaran hutan dan lahan. Sumber : Humaidy Kenedy/Mongabay Indonesia


Lahan basah memiliki fungsi ekologis penting, seperti pengendali banjir, pencegah intrusi air laut, erosi, pencemaran, dan pengendali iklim global. Salah satu bentuk kerusakan lahan basah yang semakin banyak terjadi adalah kebakaran gambut, terutama di hutan rawa gambut tropis. Kebakaran lahan basah adalah kejadian di mana api melalap bahan bakar bervegetasi yang menjalar secara bebas dan tidak terkendali.

Melansir dari data Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, luas area yang terbakar sampai September 2023 di Indonesia sekitar 642.099,73 hektar, untuk wilayah Sumatera Selatan sekitar 32.496,49 hektar. Lebih dari 99% penyebab kebakaran hutan dan lahan gambut adalah akibat ulah manusia, baik yang sengaja melakukan pembakaran ataupun akibat kelalaian dalam menggunakan api. Hal ini juga didukung oleh kondisi-kondisi tertentu yang membuat rawan terjadinya kebakaran, seperti gejala El Nino, kondisi fisik gambut yang terdegradasi dan rendahnya kondisi sosial ekonomi masyarakat.

Kebakaran di lahan basah dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk faktor manusia dan faktor alam. Berikut adalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan kebakaran di lahan basah :

1. Pembukaan Lahan: Saat membuka lahan untuk persiapan penanaman, lahan basah sering mengalami kebakaran. Biasanya, pembukaan lahan ini dilakukan dengan pengeringan dan pembakaran untuk membersihkan tanah. Salah satu alasan utama untuk melakukan pembakaran pada saat pembukaan lahan adalah karena sangat mudah, tidak mahal, dan prosesnya cepat. Namun, pembakaran pada saat pembukaan lahan dapat memburukkan kondisi biofisik gambut dan mengakibatkan kebakaran lahan gambut yang luas.

2. Faktor manusia: Pembakaran lahan, pembukaan lahan, dan aktivitas lainnya adalah penyebab utama kebakaran di lahan basah. Baik perusahaan maupun masyarakat dapat menyebabkan kebakaran lahan. Faktor-faktor sosial dan ekonomi juga dapat menjadi penyebab kebakaran di lahan basah.

3. Faktor Alam: Kondisi alam seperti El Nio yang menyebabkan kemarau yang lama dan kerusakan fisik gambut sebelumnya juga dapat menyebabkan kebakaran di lahan basah. Areal rawa gambut dianggap sebagai lahan basah yang mengalami akumulasi setiap tahun, tetapi di musim kemarau mereka menjadi lahan kering yang rentan terhadap kebakaran.

Kebakaran lahan basah tidak hanya berdampak kepada manusia tetapi berdampak juga terhadap lingkungan, dan juga sosial ekonomi. 

Dampak terhadap kerusakan lingkungan dimana kebakaran di lahan basah dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang signifikan, termasuk penurunan kondisi lingkungan hidup, dapat menyebabkan kerusakan fisik dan kimia tanah seperti penurunan kandungan bahan organik, penurunan kesuburan tanah, dan peningkatan kandungan asam sulfat. 

Dampak terhadap kesehatan, kebakaran di lahan basah dapat menyebabkan berbagai penyakit seperti ganguan pernafasan, iritasi mata, kanker paru-paru, membahayakan ibu dan janin, penyakit jantung akibat dari asap kebakaran yang dihirup manusia.

Dampak terhadap aspek sosial ekonomi, kebakaran di lahan basah juga dapat menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan, seperti hilangnya sumber mata pencaharian masyarakat yang masih bergantung hidupnya pada kegiatan beternak, bertani, terganggunya kegiatan transportasi karena asap dari kebakaran yang sangat tebal, adanya protes dan tuntutan dari negara tetangga akibat dampak asap kebakaran, serta meningkatnya pengeluaran untuk biaya pemadaman.

Melihat banyaknya dampak yang ditimbulkan dari kebakaran tersebut perlu dilakukan upaya adaptasi dalam mengelola kebakaran lahan basah. Dimana upaya adaptasi ini nantinya dapat membantu manusia mengelola dampak kebakaran dan melindungi mata pencaharian mereka. Adapun upaya yang dapat dilakukan yaitu dengan pencegahan, Program Adaptasi dan Mitigasi Lahan Basah Berkelanjutan, pembangunan sekat kanal, pengelolaan lahan basah, serta sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.

1. Pencegahan: Cara terbaik untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan adalah dengan mencegah kebakaran sebelum terjadi. Hal ini dapat dicapai dengan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya kebakaran hutan, merevisi peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan perizinan lahan gambut, dan memantau lokasi yang lebih sering terjadi kebakaran.

2. Program Adaptasi dan Mitigasi Lahan Basah Berkelanjutan (Sustainable Wetlands Adaptation and Mitigation Program/SWAMP): Salah satu program yang telah dijalankan untuk mendukung pendekatan adaptasi dalam pengelolaan lahan basah. Dilakukan berbagai upaya untuk mengendalikan kebakaran di daerah penyangga, seperti menanam tanaman tahan api, meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya, dan sebagainya.

3. Pembangunan sekat kanal: Salah satu upaya KLHK untuk mengurangi kebakaran di lahan gambut adalah dengan membangun sekat kanal dan perbaikan tata letak.

4. Pengelolaan lahan basah: Pengelolaan yang baik dari lahan basah dapat membantu mencegah kebakaran gambut karena lahan basah mengendalikan banjir, mencegah intrusi udara laut, erosi, pencemaran, dan pengendalian iklim global.

5. Sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat terkait bahaya yang ditimbulkan dari pembakaran lahan.

Penulis : 

1. Siti Mei Wijayanti 

2. Abelia Anggraini 

3. Zenda Ananta 

4. Putri Riskiyah Istikoma

5. Ulfa Apriani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun