Mohon tunggu...
Abel Pramudya
Abel Pramudya Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Multimedia Nusantara

Travelling, photography, bus enthusiast @abelpram

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Catatan Mudik 2018 Lebih Baik dari Tahun Sebelumnya

16 Juni 2018   21:57 Diperbarui: 16 Juni 2018   22:23 1037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana tol Cipali. Foto : Kompas/Agus Susanto

Mudik menjadi ritual tahunan bagi masyarakat Indonesia menjelang berakhirnya bulan Ramadan. Ribuan bahkan jutaan orang berbondong-bondong menuju kampung halamannya. Penyelenggaraan mudik ini pun menjadi tugas pemerintah setiap tahunnya.

Penyelenggaraan mudik 2018 menuai hasil yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dalam rangka persiapan arus mudik, ada bandara baru yang diresmikan yakni, Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati Majalengka, ada pula terminal baru Bandara Internasional Ahmad Yani, Semarang. Tak ketinggalan ruas-ruas tol baru yang dioperasikan, meski beberapa diantaranya berstatus fungsional. Cuti bersama pun diperpanjang agar pergerakan arus mudik tidak terkonsentrasi di hari-hari tertentu.

Kemacetan juga relatif berkurang. Bagi pPemudik di pulau Jawa, jalur pantura masih menjadi primadona karena adanya tol. Namun, pergerakan pemudik juga banyak tersebar melalui jalur tengah, jalur utara nontol, dan jalur pansela. Larangan bagi truk-truk untuk beroperasi kecuali truk sembako dan truk BBM juga berkontribusi pada berkurangnya kemacetan.

Selain poin-poin tersebut, ada dua poin utama yang menjadi sorotan yakni, angka kecelakaan yang berkurang dan menurunnya jumlah pemudik motor.

Angka kecelakaan berkurang
Dikutip dari metrotvnews.com menurut Kapolri Jenderal Tito Karnavian, hingga H-1 lebaran, angka kecelakaan turun sebesar 32%. Tahun ini terjadi 899 kasus, turun jauh dari tahun sebelumnya yang sebanyak 1.319 kasus.

Jumlah korban meninggal juga mengalami penurunan "Tahun lalu 478 (korban meninggal), tolong catat. Sekarang 193, turun sebanyak 60 persen. Korban luka berat ada kenaikan 37 persen. Luka ringan turun 22 persen, yang jelas fatality yang meninggal turun sebanyak 60 persen," tegas Tito.

Dirlantas Polda Banten, Kombes Tri Julianto Djatiutomo mengatakan jumlah kecelakaan di Banten turun sebesar 25%. Sejak 7-11 Juni 2018, ada enam kasus kecelakaan. Dibandingkan tahun sebelumnya ada delapan kasus. Dari kasus tersebut tidak ada korban meninggal. Tahun lalu, korban meninggal dalam kecelakaan mudik di wilayah hukum Polda Banten sebanyak tiga orang. Sedangkan korban luka berat baik tahun ini maupun tahun lalu berjumlah satu orang. Korban luka ringan turun dari 13 orang menjadi 8 orang.

Dilansir dari medcom.id kecelakaan di Jawa Barat hingga H-3 Idulfitri 2018, terjadi delapan laka lantas.  Menurut Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto, turun 42 persen dari tahun 2017 dengan periode yang sama.

Data Dit Lantas Polda Jatim, hingga H-1 lebaran, angka kecelakaan sebanyak 132 kecelakaan, turun dari data 2017 yang mencapai lebih dari 300. Dikutip dari detik.com "Angka kecelakaan relatif menurun dibanding tahun lalu. Penurunan berkisar sekitar 50% lah," kata Dirlantas Polda Jatim Kombes Pol Heri Wahono.

Jumlah pemudik motor menurun
Angka kecelakaan mudik tahun ini menurun cukup banyak, salah satunya karena jumlah pemudik motor yang juga berkurang. Penyebab berkurangnya jumlah pemudik motor antara lain banyaknya program mudik gratis dan program pengangkutan sepeda motor dengan kereta api dan kapal laut.

Dikutip dari metrotvnews.com Kemenhub mencatat hingga H-5 pemudik sepeda motor mengalami penurunan, sedangkan pemudik kendaraan roda empat naik.

"Kendaraan roda empat naik 40 persen. Roda dua turun 20 persen," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Dilansir dari cnnindonesia.com berdasarkan pantauan penggunaan jalan non tol dari Traffic Counting yang dilakukan oleh Ditjen Perhubungan Darat di beberapa titik yaitu Merak, Rancaekek, Sadang, dan Balonggandu, hingga H-2 volume sepeda motor menurun 47 persen.

Kendati demikian, dikutip dari medcom.id  Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi menilai kebijakan pemerintah memperpanjang cuti lebaran tidak efektif mengurai kemacetan. Sebagian karyawan swasta baru bisa melakukan perjalanan mudik pada H-3 dan H-2 lebaran. Terbukti, H-3 lebaran menjadi puncak kemacetan, khususnya di gerbang tol Cikarang Utama dan ruas tol Cipali.

Kesuksesan mudik tahun ini, juga tidak terlepas dari baiknya koordinasi antarstakeholder dan masyarakat. Infrastruktur yang berhasil dikerjakan oleh Kemen PUPR, kesiapan angkutan lebaran oleh Kemenhub, manajemen lalu lintas oleh Korlantas Polri, serta masyarakat yang kooperatif.

Tentu, saat arus balik tiba, diharapkan akan terselenggara lebih baik dari arus mudik.

Sumber : Kompas.com, Medcom.id, Metrotvnews.com. Cnnindonesia.com

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun