Di musim mudik dan balik Lebaran 2016, moda transportasi bus memiliki paling banyak permasalahan ketimbang moda transportasi umum lain. Mulai dari penurunan jumlah penumpang, permainan tarif tiket, penumpang yang terlantar akibat menunggu keberangkatan bus hingga berjam-jam, praktik percaloan, sampai bus yang tidak laik jalan.
Di sektor jasa penyebrangan relatif tidak menemui kendala. Hanya saja jumlah kapal yang lebih banyak dari dermaga membuat proses bongkar muat penumpang dan kendaraan menjadi lebih lama. Untuk angkutan laut,ada beberapa catatan merah meski jumlah penumpang merangkak naik, antara lain sedikitnya armada yang beroperasi dan beberapa jadwal keberangkatan yang rancu membuat sebagian calon penumpang gagal berangkat. Angkutan perkeretaapian menunjukkan kemajuan.
Jumlah penumpang yang diangkut meningkat sekitar 4,6% dari tahun sebelumnya. Beberapa keterlambatan keberangkatan masih terjadi, namun masih dalam batas toleransi. Untuk sektor udara mengalami lonjakan jumlah penumpang tertinggi diantara semua moda trasnportasi umum. Kendati demikian, beberapa penumpang masih mengeluhkan harga tiket yang terlampau mahal dan keterlambatan yang masih terjadi mulai dari 30 menit sampai 4 jam.
Secara keseluruhan, musim mudik tahun ini sudah lebih baik daripada tahun 2015. Pemerintah sudah berupaya maksimal menghadapi musim mudik Lebaran 2016. Kementrian Perhubungan melakukan pemeriksaan kelaikan operasi atau ramp checkpada seluruh moda transportasi yang menjadi kewenangan Kemenhub sehingga angka kecelakaan dapat ditekan.
Penambahan kuota mudik gratis juga sudah dilakukan pemerintah. Penambahan jumlah personel kepolisian,posko mudik,perbaikan infrastruktur patut kita apresiasi sebagai langkah persiapan pemerintah.
Kedepannya pemerintah harus lebih baik lagi dari tahun ini dalam menjaga keamanan,kenyamanan dan kelancaran arus mudik dan balik,khususnya untuk menekan angka kecelakaan. Sekitar 31,1% pemudik di tahun 2016 menggunakan kendaraan pribadi. Dan 70-80% kecelakaan melibatkan sepeda motor.
Beberapa alasan masyarakat mudik menggunakan kendaraan pribadi dikarenakan harga tiket angkutan umum yang tidak terjangkau, ketidaktersediaan tiket,dan alasan fleksibilitas dan mobilitas di kampung halaman. Oleh sebab itu, sebaiknya pemerintah selain membenahi infrastruktur juga harus membenahi sistem transpostasi umum agar pemudik kendaraan pribadi khususnya sepeda motor beralih menggunakan moda transportasi umum yang lebih aman,nyaman dan terjangkau.
Disamping pembenahan sistem transportasi dari segi keamanan dan kenyamanannya,mungkin pemerintah juga bisa mengalokasikan dana untuk memberikan subsidi tarif angkutan mudik lebaran dengan target masyarakat menengah ke bawah. Sebab, kebanyakan pemudik sepeda motor dari kalangan masyarakat menengah bawah.
 Data :   Kompas edisi 30 Juni, 2,3,dan 4 Juli 2016
        Kemenhub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H