Mohon tunggu...
AbieLabieba
AbieLabieba Mohon Tunggu... Guru - Belajar sebagai cara hidup

Sekolah Kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kepedulian yang Terserak

20 Oktober 2024   17:27 Diperbarui: 20 Oktober 2024   17:29 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lapangan Upacara Sekolah (Dokpri)

Ibu Mira akhirnya selesai dengan buku-bukunya. Dia menoleh ke arah Pak Dirga, tersenyum kecil seolah ingin mengatakan sesuatu. Tapi Pak Dirga hanya balas tersenyum, tatapan mereka penuh pengertian. Tak perlu kata-kata. Mereka tahu, dunia ini sudah berubah, dan mereka harus berdamai dengan kenyataan itu.

Di sudut lapangan, seorang anak yang dikenal "nakal" mendekati ayahnya yang baru datang. Tanpa ragu, dia mengambil tas dari tangan sang ayah, membantunya berjalan menuju pusat acara. Pak Dirga memperhatikan, hatinya tersentuh. Anak itu bukanlah siswa yang sering dipuji di kelas, dia bukan bintang di panggung akademik. Tapi hari ini, dialah bintang sejati, yang mengerti bahwa kecerdasan tak hanya ada di dalam buku, tapi juga di dalam hati.

Mungkin suatu saat, murid-murid yang hari ini begitu sibuk dengan prestasi dan teknologi akan mengerti. Mungkin ketika mereka tumbuh dewasa, ketika beban hidup semakin berat, mereka akan menyadari bahwa menjadi manusia yang peduli adalah pelajaran terpenting yang pernah mereka lewatkan. Atau mungkin, ketika mereka melihat generasi berikutnya memperlakukan mereka seperti bagaimana mereka memperlakukan guru dan orang tua hari ini, mereka akan teringat pada kepedulian yang hilang itu.

Senja mulai turun, perlahan menutupi langit dengan warna jingga. Pak Dirga beranjak dari tempat duduknya, melangkah keluar kelas dengan langkah berat namun penuh harap. Di balik kemelut yang terjadi hari ini, dia masih percaya, ada secercah sinar yang akan membawa perubahan. Dia hanya berharap, sinar itu tak datang terlambat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun