presiden baru?? Apa jaminannya untuk bangsa??
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakaatuh
17 april nanti akan menjadi saksi dimana perang gagasan saat berkampanye sudah menemui titik akhir, dimana masyarakat secara langsung terpilih menjadi juri dalam menentukan siapakah sipemenang perang gagasan ini.
Baik Jokowi maupum Prabowo keduanya adalah pilihan rakyat. Yang menang tentunya adalah sebagai perwakilan mayoritas suara.dan yang kalah harus berlapang dada dan mencoba menghargai pilihan mayoritas suara nantinya.
Lantas, siapakah pilihanmu???
Dalam menentukan pilihan,seringkali kita mengedepankan fanatisme masif daripada logical mind.
Perlu diingat, bahwa apa yang kita pilih nanti adalah menyangkut bagaimana bangsa ini kedepannya. Untuk itu diharapkan pola pikir yang rasional untuk mendapatkan kebenaran yang faktual yang nantinya menjadi tanggung jawab bersama sama bilamana terjadi sesuatu yang tidak diinginkan dimasa depan.
Pertimbangan matang berdasarkan pola pikir rasional sangat kita perlukan guna memangkas fanatisme buta.
Tidak sedikit hal hal negatif terjadi akibat fanatisme buta kita. pengusiran, sensitivitas antar ras dan golongan,pembulian terhadap ras minoritas dan masih banyak lagi.
Memilih berdasarkan akal sehat itu sesulit mencerdaskan diri sendiri. Menuntut kita untuk melakukan pengkajian terhadap kinerja dan capaian capaian dari kedua paslon, Mengedukasi kita untuk peduli terhadap data faktual, melibatkan diri didalam kegiatan kegiatan yang bersifat konstruktif dan mengkampanyekan pilihan kita sebagai subyek dan obyek sebagai figur dengan berbagai gagasanya.
Tinggal beberapa hari lagi, nasib bangsa dimasa yang akan datang berada ditangan kalian.
Jangan sampai salah pilih, pilihlah pemimpin yang mempunyai strategi atau gagasan dalam menghadapi persaingan global dan peduli terhadap riset pengembangan tekhnologi secara mutakhir.
Dan siapapun presidennya nanti, usahakan tetap menyembah hanya kepada Allah SWT.
Wassalamu 'alaikum Wr. Wb....
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H