Mohon tunggu...
abd waris
abd waris Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA

Suka traveling, Desainer grafis, Edit-edit ala typography. NIM: 22107030074

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Hari Raya Nyepi dan Ramadhan Bersamaan, Indahnya Bertoleransi

22 Maret 2023   10:33 Diperbarui: 22 Maret 2023   10:40 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tanggal 22 Maret 2023 merupakan Hari Raya Nyepi tahun baru saka 1945 bertepatan pada awal bulan Ramadhan 1444 H/2023M.

Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang di rayakan setiap tahun baru saka. Penanggalan tahun baru ini berdasarkan hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dianggap sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.

Nyepi merupakan hari raya umat hindu di seluruh dunia, kata nyepi ini berasal dari kata sepi atau sunyi, perayaan nyepi sendiri mengikuti perhitungan tanggalan saka, yang memiliki 12 bulan dalam satu tahun, bulam pertama penanggalan saka disebut bulan citra masa.

Tujuan nyepi merupakan permohonan terhadap Ida Sang Hyang Widhi Wase, untuk mensucikan bhuana alif yaitu alam manusia, dan bhuana agung yaitu alam semesta.

Isitilah nyepi masyarakat akan berdiam diri di dalam rumah dan tidak melakukan aktivitas di luar. Sesuai namanya, daerah dengan mayoritas masyarakat Hindu seperti di Bali akan melakukan Nyepi selama 24 jam, mulai 06.00 Wita hingga esok hari di jam yang sama.

Menurut penanggalan hindu, Hari raya ini jatuh pada tanggal satu (penanggal pisan) sasih kadesa (X) atau tepatnya sehari sesudah tilem kesanga (X).

Uniknya perayaan Hari raya ini selalu berpuat di Bali, hal ini karena mayoritas umat Hindu di Indonesia menetap di Bali.

Tak ayal, perayaan Hari Raya Nyepi sangat terasa di pulau Dewata tersebut.

Andriansyah menjelaskan terdapat empat rangkaian perayaan Hari Raya Nyepi, meliputi Melasti, Tawur Kesanga, Hari Raya Nyepi, dan Ngembak Geni.

Tetapi di sisi lain umat Islam kemungkinan besar akan melaksanakan shalat tarawih perdana pada Rabu malam, dan kebetulan di Bali masih dalam suasana Nyepi. Hal tersebut merujuk pada penetapan Muhammadiyah dan prediksi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bahwa 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis (23/3/2023). Jadi, bisakah umat islam melakukan shalat tarawih di sana (yang dalam keadaan hari nyepi)?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun