Mohon tunggu...
abd waris
abd waris Mohon Tunggu... Editor - Mahasiswa UIN SUNAN KALIJAGA

Suka traveling, Desainer grafis, Edit-edit ala typography. NIM: 22107030074

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ramadhan Telah Tiba, Yuk Perbaiki Diri Kita

21 Maret 2023   20:28 Diperbarui: 21 Maret 2023   20:29 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tinggal hitungan jari kita akan menghadapi bulan Ramadhan dengan segala keutamaannya. Kita diharapkan dapat melakukan kebersihan lahir dan batin menjelang Ramadhan ini. Kita perlu memperbaiki hubungan dengan sesama manusia dan kepada Allah SWT.

Di antara keutamaan Ramadhan, kami berharap bahwa Allah akan mengampuni dan menerima semua amal kami, diantara ibadah wajib dan ibadah Sunnah. Karena kita harus memperhatikan sabda Nabi yang dapat mencegah atau menghalangi diterimanya ibadah wajib dan amalan ibadah sunnah. Imam Zakiyuddin Abdul Azhim Al-Mundziri, dalam karyanya yang bejudul At-Targhib wat Tarhib, mengingatkan kita untuk menghindari tiga amalan yang dapat menghambat diterimanya amal ibadah, khususnya menjelang Ramadhan.

).

Artinya, "Dari sahabat Abu Umamah ra, Rasulullah saw bersabda, 'Ada tiga orang yang tidak diterima ibadah wajib dan ibadah sunnahnya, yaitu orang yang durhaka kepada orang tua, orang yang mengungkit pemberiannya, dan orang yang mendustakan takdir,'" (HR At-Thabarani). (Al-Mundziri, At-Targhib wat Tarhib, [Beirut, Darul Fikr: 1998 M/1418 H], juz III, halaman 263).

Hadis di atas, kita bisa menyimpulkan bahwasanya, kita dianjurkan untuk memperbaiki hubungan dengan orang tua, baik masih hidup maupun udah meninggal, belajar ikhlas dalam berbagi, dan belajar menerima takdir dari mahakuasa yang di berikan kepada kita semua.

Peringatan di atas antara lain sesuai dengan larangan yang tercantum didalam Al-Qur'an dalam surat Al-Baqarah ayat 264 tentang (mengungkit pemberian).

Pada riwayat lain, Rasullullah SAW juga mengingatkan kepada kita untuk menjaga hak orang lain, jangan sampai kita mendzalimi orang lain, karena kedzalimam kepada orang lain juga menghambat di terimanya amal ibadah kita, baik ibadah wajib maupun ibadah sunah.

Juga di terangkan dalam Hadist berikut ini,

Yang artinya, "Dari sahabat Abu Hurairah ra, Rasulullah saw bersabda, 'Tidak ada seseorang yang mengambil sejengkal tanah tanpa hak melainkan akan dikalungkan dari tanah tujuh lapis bumi; Allah tidak menerima ibadah wajib dan ibadah sunnah darinya,'" (HR Al-Baihaki).

Dan pada riwayat imam Bukhari, perilaku kezaliman terhadap orang lain, baik dalam kehormatannya maupun hartanya dianjurkan untuk meminta maaf kepada korban, dan apabila terkait hartanya, maka ia harus mengembalikannya kepada yang berhak. Jika tidak maka akan diadilkan di akhirat.

Artinya, "Siapa saja yang memiliki kezaliman terhadap kehormatan orang lain atau sesuatu lainnya, hendaklah minta maaf darinya hari ini sebelum hari kiamat, dimana dinar dan dirham tidak berlaku lagi. Jika dia memiliki amal saleh, maka amalnya akan diambil sesuai kadar kezalimannya. Jika pelaku tidak memiliki kebaikan, maka dosa korbannya akan diambil dan ditanggungkan kepada pelaku yang menzaliminya," (HR Bukhari).

Dari hadis di atas kita bisa menyimpulkan, bahwasanya apa yang harus kita lakukan menjelang Ramadhan dan yang harus dipersiapkan agar kita dapat beruntung, baik didunia maupun diakhirat. Diantaranya;

  • Meminta maaf kepada orang tua jika masih hidup
  • Berziarah ke makam orang tua jika telah meninggal dunia
  • Belajar ikhlas dalam berbagi, tidak menyakiti dan mengungkit pemberian kita
  • Belajar menerima takdir yang di berikan Allah SWT kepada kita
  • Meminta maaf kepada orang-orang yang pernah kita aniaya
  • Mengembalikan hak orang lain yang ada pada kita kepada yang berhak

Dan sebagai penutup, ada hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari pada Kitab Adabul Mufrad bahwasanya sahabat Anas ra bercerita, suatu hari Rasulullah saw naik ke atas mimbar. Sampai tangga pertama, ia berkata "Amn." Naik anak tangga kedua, ia mengulanginya "Amn." Naik satu anak tangga lagi, ia berkata "Amn."

Setelah Rasulullah duduk, sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, beliau mengaminkan apa?" Rasulullah menjawab, "Jibril datang kepadaku dan berkata, 'Celakalah orang yang mengalami masa tua, kedua orang tuanya atau salah satu darinya, lalu ia tidak masuk surga karenanya,' lalu aku berkata, 'Amn;' 'Celakalah seseorang yang memasuki Ramadhan tetapi dosanya tidak diampuni,' aku berkata 'Amn;' dan 'Celakalah orang yang disebut namamu di dekatnya, tetapi dia tidak bershalawat,' lalu aku berkata 'Amn,'" (HR Bukhari). Wallahu a'lam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun