Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) terdiri atas tiga pulau besar yakni Sumba, Flores, Timor dan pulau-pulau kecil seperti pulau Komodo. Pulau Flores memiliki daerah berbukit-bukit dengan keindahan pesona alam dan keindahan taman lautnya yang luar biasa indah.Â
Tak heran jika pulau Flores menjadi salah satu destinasi domestik bahkan menjadi destinasi dunia saat ini. Hal ini tentu seharusnya menjadi salah satu konsen pemerintah dalam pengembangan sektor pariwisata di pulau Flores.
Jika di tinjau dari sisi elektrifikasi pada tahun 2018, rasio elektrifikasi NTT masih cukup rendah hanya sekitar 70 %. Ini menjadi catatan pemerintah untuk meningkatkan rasio elektrifikasi NTT menjadi 100% di tahun 2024 sesuai RUPTL tahun 2018-2027.Â
Jika ditinjau dari kapasitas pembangkit di Flores, pembangkit listrik di Flores masih didominasi oleh Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) sebesar 75,3 MW dan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Flores Bagian Barat sebesar 14 MW serta pembangkit listrik yang bersumber dari Energi Baru Terbarukan (EBT) yang saat ini baru mencapai 14,68 MW.Â
Jika dilihat data tersebut, pembangkit listrik yang digunakan di Flores masih didominasi oleh pembangkit dengan bahan bakar diesel. Hal ini menyebabkan BPP di Flores cukup tinggi, sekitar Rp. 2.300,00 per kWh.
Jika ditinjau dari potensi pemanfaatan EBT di Flores yang terbesar adalah potensi panas bumi yang kemudian bisa dimanfaatkan menjadi listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Potensi dari panas bumi di flores diperkirakan bisa mencapai 200 MW. Hal ini seharusnya bisa menjadi konsen pemerintah dalam menggali pusat pusat panas bumi di Flores.Â
Saat ini yang baru beroperasi adalah PLTP Ulumbu berkapasitas 10 MW serta PLTP Mataloko sebesar 2.5 MW. Hal ini masih cukup kecil jika dibandingkan dengan potensi yang masih tersedia.
Selain dari potensi panas bumi yang cukup besar di Flores, potensi lainnya adalah angin, air dan juga cahaya matahari. Jika dilihat dari peta potensi angin di Indonesia, potensi angin di Flores terbilang cukup tinggi jika di bandingkan dengan daerah lain di Indonesia.Â