Mohon tunggu...
Abdu Yakan Rosyadi
Abdu Yakan Rosyadi Mohon Tunggu... Tutor - Learn, Learn and Learn

Mahasiswa STEI ITB

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Potensi Pengembangan EBT di Pulai Flores

24 Mei 2019   11:34 Diperbarui: 24 Mei 2019   11:52 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selain potensi angin, potensi yang cukup menjanjikan adalah air yang bisa dimanfaatkan menjadi PLTMH dan juga potensi cahaya matahari yang dikonversi menjadi menjadi listrik dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS). Terobosan melalui pengembangan energi terbarukan penting sekali untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Dengan meningkatkan sektor kelistrikan diharapkan bisa meningkatkan sektor perekonomian dan juga sektor pariwisata di Flores.

Permasalahan yang sering timbul dalam pengembangan EBT adalah mahalnya teknologi yang sebagian besar komponennya masih diimpor dari luar negeri. Akan tetapi menurut penelitian biaya untuk memproduksi EBT semakin berkurang dari tahun ketahun seiring perkembangan teknologi. 

Selain dari mahalnya teknologi EBT, malah lainnya adalah seperti laju angin dan juga cahaya matahari yang tentunya akan mempengaruhi output dari listrik yang dihasilkan. Berdasarkan data dari laporan IRENA (International Renewable Energy Agency) Juni 2016, tren harga sel surya dari tahun 2009 sampai hasil tahun 2016 mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu sebesar 80%.

Investasi untuk mengembangkan EBT mulai saat ini tentu menjadi hal yang baik mengingat cadangan energi seperti minyak bumi dan batu bara yang mulai menipis. Terlebih untuk menekanan gas CO2 yang dihasilkan dari PLTU dan PLTD yang dapat menusak lingkungan dan menyebabkan pemanasan global. Sudah saatnya Indonesia mulai beralih menggunakan energi terbarukan.

Tim Penulis Kelompok Kajian Ekonomi Energi TTE ITB

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun