Mohon tunggu...
Abdus Saleh Radai
Abdus Saleh Radai Mohon Tunggu... Asisten Pribadi - Murid

Tulis, dengan menulis akan punya cerita, dengan cerita kita mengukir sejarah

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berenang di Sungai Aare dan Sepenggal Duka

5 Juni 2022   15:07 Diperbarui: 6 Juni 2022   10:06 649
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indahnya Sungai Aare Swiss, sumber gambar by google

Sungai Aare Swiss, selain sebagai objek wisata manca negara tujuan para traveller, Sungai Aare juga sebagai tempat olahraga berenang dengan arus airnya yang deras bersih dan indah menakjubkan.

Sepekan ini sungai Aare Swiss menjadi buah bibir atau menjadi sorotan publik dunia, khususnya warna negara Indonesia. Karena Aare lagi-lagi menelan korban wisatawan. Kebetulan yang menjadi korban terseretnya arus sungai Aare adalah putra Gubernur Jawa Barat, yaitu Emmeril Khan Mumtaz.

Emmeril Khan Mumtaz (Eril), putra sulung Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang sedang berkunjung ke Swiss dalam rangka mencari kampus terbaik untuk melnajutkan pendidikan S2 nya, Eril beserta adik dan teman-temannya menyempatkan diri untuk menikmati indahnya sungai Aare. 

Beserta rombongan Eril menikmati dingin dan derasnya sungai terindah di dunia tersebut. Seperti diberikan banyak media Eril tidak selamat dalam peristiwa terseretnya arus tersebut, setelah sepekan dari kejadian, pada Jum'at, 3 Mei 2022 Eril di nyatakan telah wafat, sejak kejadian pada 26 April 2022.

Kini kepergian Eril menyisakan sepenggal duka buat kelurga beaar Kang Emil, publik Jawa Barat, dan warga negara Indonesia pada umumnya. Semoga alamarhum Emmeril Khan Muntaz, Allah jadikan akhir hayatnya husnul Khotimah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran yang sempurna.

Sebagai perhatian, bahwa olahraga di air selalu menantang adrenalin dan menggoda untuk melakukannya. Baik olahraga di air laut, sungai, dan kolam renang. Namun demikian kita dalam melakukannya harus paham kemampuan diri, paham kuntur objek air yang kita gunakan, apalagi jika kita bukan perenang pro, yang hanya bisa berenang berdasarkan pengalaman berenang di sungai yang kita kenal, pantai, dan kolam renang yang biasa gunakan.

Jakarta, 5 Juni 2022

Oleh: Abdus Saleh Radai

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun