Mohon tunggu...
Abdurroup
Abdurroup Mohon Tunggu... Guru - Guru honorer SMKN 1 Tarumajaya

Air

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Darah // Antologi Puisi Usang yang Tersimpan

22 April 2024   22:12 Diperbarui: 22 April 2024   22:22 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar pribadi roup

Darah penuh gejolak

Membakar relung-relung fisik

Hangus mengepul penuhi udara

Meninggalkan bara nan tersisa

Laksana sekam torehkan warna

Dari bara ....

Mengalir merah darah

Tak bosan dan lelah

Darah mengemban kepiluan

Demi akhir penuh kebahagiaan

Tak bosan dan lelah

Darah memekik asma nan indah

Demi damainya rindu nan merekah

Terus ....

Teruslah mengalun

Hingga bara mencium tetes kehidupan

# Malang, 12 Januari 2003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun