Darah penuh gejolak
Membakar relung-relung fisik
Hangus mengepul penuhi udara
Laksana sekam torehkan warna
Dari bara ....
Mengalir merah darah
Tak bosan dan lelah
Darah mengemban kepiluan
Demi akhir penuh kebahagiaan
Tak bosan dan lelah
Darah memekik asma nan indah
Demi damainya rindu nan merekah
Terus ....
Teruslah mengalun
Hingga bara mencium tetes kehidupan
# Malang, 12 Januari 2003
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!