Mohon tunggu...
Abdurroup
Abdurroup Mohon Tunggu... Guru - Guru honorer SMKN 1 Tarumajaya

Air

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selimut Hati | Antologi Puisi Usang yang Tersimpan

3 April 2024   23:46 Diperbarui: 3 April 2024   23:54 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber pribadi roup

Wahai Kasih....

Selimuti lah jiwaku 

Di sini ku merana

Menahan ganasnya cuaca

Wahai Kasih....

Selimuti lah jiwaku

Sendi-sendiku terasa ngilu

Menggigil berjuang menahan pilu

Wahai Kasih....

Selimuti lah jiwaku

Kepada siapa lagi kimeminta

Karena Engkau penghangat ku nan setia

Wahai Kasih....

Selimuti lah jiwaku

Hangatkan lah kalbu yang membeku

Tak ada lagi selimut yang membantu

Melainkan selimut kasih dan cintaMu

Wahai Kasih....

Selimuti lah jiwaku

Selimuti lah jiwaku

#Malang, 13 Maret 2003

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun