Indonesia yang Harmoni
Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya, ras, suku bangsa, kepercayaan, agama, dan bahasa. Hal tersebut tertuang dalam semboyan Bhineka Tunggal Ika, yang berarti bahwa meskipun Indonesia memiliki berbagai keragaman, namun Indonesia tetap satu. Topik 2 ini menjelaskan lebih jauh tentang keragaman Indonesia sebagai sebuah karunia dari sang pencipta. Ada tantangan yang dihidangkan juga di topik ini serta solusi bagaimana mengatasinya tantangan tersebut.
Perlu kita renungkan bahwa, Negeri Republik Indonesia bukanlah lahir dari salah satu jenis etnis saja, tetapi tersusun atas beberapa etnis yang hidup secara berdampingan. Hal tersebut diperkuat oleh pernyataan Soekarno, “Negeri ini, Republik Indonesia, bukanlah milik suatu golongan, bukan milik suatu agama, bukan milik suatu kelompok etnis, bukan juga milik suatu adat-istiadat tertentu, tapi milik kita semua dari Sabang sampai Merauke!”. Oleh karena itu, keragaman yang ada di Indonesia adalah kekayaan dan keindahan bangsa Indonesia. Kita sebagai warga negara Indonesia harus turut serta menjaga keberagaman tersebut menjadi suatu kekuatan agar dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa untuk menuju Indonesia yang lebih baik. Salah satu sikap yang mendukung terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia adalah dibudayakannya sikap toleransi dan sikap moderat.
Sikap toleransi sangat diperlukan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Toleransi merupakan sikap saling menghormati dan menghargai perbedaan yang ada serta kesediaan dalam berkorban untuk mendahulukan kepentingan bersama daripada kepentingan diri sendiri. Toleransi sendiri ada 2 macam, yaitu toleransi murah atau biasa disebut dengan toleransi pasif dan toleransi mahal. Selain toleransi, sikap moderat juga dibutuhkan untuk menciptakan negeri yang harmoni. Moderat bisa diartikan berada di tengah-tengah, seimbang dan tidak berlebihan. Menerapkan kehidupan moderat dapat menciptakan kehidupan yang nyaman dan damai. Sikap moderat tidak hanya dalam kehidupan beragama, melainkan bisa dalam segala aspek kehidupan. Berperilaku moderat dengan toleransi berkehidupan yang tinggi juga dapat menjaga dari segala bentuk ancaman dan perpecahan di negara ini.
Topik 3
Damai Dimulai dari Diri
Pada topik 3 ini kita mempelajari bagaimana untuk bisa berdamai dengan apa yang dimiliki dan ditakdirkan tuhan kepada kita. Seringkali terlalu fokus pada banyak hal sampai melupakan bagaimana bisa berterima kasih pada diri sendiri. Tidak terasa terkadang terlalu keras pada diri sendiri hingga lupa bahwa yang seharusnya butuh disejahterakan adalah diri kita sendiri terlebih dahulu. Sebagai calon guru, untuk bisa menciptakan generasi yang bahagia maka bisa dimulai dengan membahagiakan diri sendiri terlebih dahulu. Dalam topik 3 terdapat tiga konsep yang dipelajari, ketiga konsep tersebut antara lain:
Kita Makhluk dengan Banyak Identitas
Manusia merupakan makhluk yang unik. Tidak ada manusia yang sama persis di dunia ini. Tuhan menciptakan manusia dengan memberikan identitas-identitas untuk membedakan manusia satu dengan yang lain. Terlahir di negara yang beragam juga menjadi salah satu identitas yang melekat dalam diri kita. Identitas yang dimiliki manusia bisa meliputi jenis kelamin, agama, ras, suku, tampilan fisik, sifat, karakter, dan masih banyak lagi. Lantas apakah saat kalian lahir di dunia bisa memilih identitas apa yang akan dimiliki? Tentu pilihan tuhan sudah menjadi pilihan terbaik. Identitas bisa meliputi hal yang sudah ditakdirkan untuk kita juga ada identitas yang kita ciptakan sendiri seiring bertumbuh. Pilihan yang salah jika kita terlalu fokus untuk mengubah identitas yang memang tidak bisa diubah. Hal yang bisa dilakukan adalah berdamai dan menerima apa yang menjadi identitas kita tersebut. Tetapi kita juga bisa menciptakan identitas lain untuk bisa memaknai kehidupan kita. Melakukan hal-hal yang baik secara tidak langsung akan menghadirkan identitas baru yang kita ciptakan sendiri.
Gunakan Standar Diri Sendiri
Manusia terkadang merasa minder karena tidak memiliki apa yang orang lain miliki baik fisik, prestasi, maupun sifat khusus. Sebagai individu yang tidak sempurna, kita harus berupaya untuk bisa berdamai dengan diri walau pasti ada hal yang kurang kita sukai dalam diri kita. Caranya adalah dengan belajar menghargai dan mencintai diri sendiri, meningkatkan rasa syukur kepada tuhan bahwa memang tuhan sudah menciptakan kita dalam keadaan yang sebaik-baiknya, jangan terlalu mengkritisi dan merendahkan diri karena pasti kita semua punya kelebihan dan cara untuk menutupi kekurangan tersebut, tingkatkan percaya diri dan sesekali puji serta berterimakasihlah pada diri sendiri.