Mohon tunggu...
Abdurrohman
Abdurrohman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pegiat sosial

Giat dalam pendidikan, sosial, budaya dan kemasyarakatan

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Huru-hara di Negeri Rimba

3 Januari 2023   10:21 Diperbarui: 3 Januari 2023   10:30 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika saya terpilih, maka..., begitulah perdebatan antara Kucing dan Anjing untuk berebut kekuasaan.

Lantas anak singa yang bernama Gogor pun bertanya kepada emaknya. "Mak, kenapa tidak ada dari kalangan Macan?" Kan kita lebih baik dari Anjing dan Kucing,tegasnya.

Emaknya menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan anak tunggalnya itu. Hhh..., begini nak, lebih baik kita memantaskan diri dulu jadi pemimpin. Kalo toh, nanti terpaksa harus kita, kita harus bisa. 

Seperti yang mamak dengar dulu, ketika tersesat di pemukiman warga. Ada yang bilang, "Ready to be lead, and ready to be led". Oh gitu ya mak, timpalnya. Tapi harus ingat, posisi kita saat ini sedang sulit, tambah Emaknya. Kenapa? tanya Gogor dengan bersedih. Karena kita kalah jumlah dan suara, jawab Emaknya. Namun, itu semua bisa kita atasi, dengan menentang KB 2 anak cukup. Kita harus beranak pinak, imbuhnya.

Bentar mak, sela Gogor. Apa maksudnya KB 2 anak cukup, ya mak?

Itu hanya akal-akalan para penguasa supaya kita tidak berkembang dan supaya penguasa mudah mengendalikan rakyatnya. Jawab Emaknya dengan sedih.

Mendengar jawaban Emak, Hati Gogor pun berontak. Aku ingin betina yang subur, supaya kita bisa beranak pinak. Dan kita mencoba berlatih untuk membina masyarakat dimulai dari keluarga kita.

Karena sejatinya organisasi tersempit adalah keluarga. Dan sebelum kita membangun keluarga, yang harus kita mantapkan adalah diri sendiri terlebih dahulu.

Dalam hidup, ketika ada sesuatu yang kurang kita terlalu suka menghakimi daripada mencari solusi. Dan mengeluh bukanlah salahsatu opsi dari solusi. Kata-kata motivasi pun tidak cukup, jika tidak didukung aksi. Cita-cita tinggi pun terkadang dikalahkan dengan orang yang ingin mematahkan dengan berujar itu hanya imajinasi atau bahkan ilusi.

Rumput tetangga lebih hijau yang meghadirkan tetangga masa gitu atau mungkin sebaliknya ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun