LPPM Universitas Islam Raden Rahmat Malang mengadakan FGD (Focus Group Discussion) yang bertempat di Rumah Limasan Desa Jambuwer, Kec. Kromengan.
KKN-T D20 kelompok 7 juga berperan aktif dalam kegiatan ini dengan tema bertajuk "Upaya mewujudkan Ketahanan Pangan melalui Sinergi Multi Pihak Dalam Pengembangan  Teknologi dan Potensi Kopi Lereng Gunung Kawi."
Alkiko Yukimasari direktur Marmara.id selaku pembicara di agenda ini, yang mana beliau menggeluti bidang Eksportir Komoditas Pertanian dan UMKM. Rurid Rudianto selaku fasilitator pada kegiatan tersebut, beliau adalah inisiator pembentukan Pusat Penelitian Pertanian dan Pedesaan Swadaya lebih khusus di bidang kopi.
Tujuan daripada pelaksanaan FGD adalah sebuah pelatihan kepada para petani yang terutama di Lereng Gunung Kawi Malang agar mereka dapat memanfaatkan potensi pertanian terutama kopi dengan mengoptimalkan penggunaan teknologi supaya hasil yang didapatkan berkualitas.
FGD ini dihadiri oleh para petani yang berada disekitar Lereng Gunung Kawi dan juga beberapa mahasiswa Unira malang serta jurnalis.
Pada sambutan ketua LPPM Unira Malang, Muhammad Imron M. AP mengatakan bahwa tujuan dari pada kegiatan ini adalah menindaklanjuti pertemuan sebelumnya dengan para petani yang berada di sekitar Lereng Gunung Kawi untuk bersinergi dalam memperkenalkan kopi di sekitar Gunung Kawi.
"FGD ini tak lain adalah follow up dari pertemuan sebelumnya, yang mana forum diskusi yang bertujuan agar para petani kopi Gunung Kawi bersinergi, dengan mengoptimalkan potensi dengan memanfaatkan teknologi." Kata Imron.
Rurid Rudianto selaku fasilitator tak lupa memberikan sedikit pemaparan sejarah akan perjalanan kopi terutama di Gunung Kawi. Beliau mengatakan bahwa penanaman kopi pertama kali di Indonesia adalah di sekitar Gunung Kawi, oleh karena itu dengan berkolaborasi diharapkan dapat memperkenalkan kopi yang memang mempunyai kualitas tinggi.
Pembicara Alkiko Yukimasari pun mengatakan melalui via Zoom, bahwa kopi Gunung Kawi tidak kalah dengan kopi -- kopi yang berada di Indonesia bahkan kualitasnya mendekati jenis kopi arabika asala Brasil. Beliau juga menyatakan bahwa Indonesia termasuk Negara penghasil kopi ke 4 terbesar di dunia.
Beberapa bulan sebelumnya, Alkiko Yukimasari mengikuti pameran kopi di Turki dengan membawa 13 jenis kopi yang ada di Indonesia, dari 13 jenis tersebut hanya 2 yang disukai oleh konsumen salah satunya adalah kopi Lereng Gunung Kawi.
"Kopi yang ada di Indonesia tidak kalah dengan kopi luar negeri, sebenarnya kita mampu bersaing dengan kopi yang ada di dunia." Kata Alkiko, "kami siap memfasilitasi kebutuhan para petani agar hasilnya sesuai dengan keinginan pasar." Pungkasnya.
Diharapkan pada FGD kali ini adalah supaya para petani dapat bersinergi untuk meningkatkan hasil produksi dengan memanfaatkan teknologi di satu sisi dan bersinergi memenuhi kebutuhan pasar di sisi lain.