Mohon tunggu...
Abdur Rohman
Abdur Rohman Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa STF Al-Farabi Kepanjen, Malang dan Universitas Islam Raden Rahmat Malang

Abdur Rohman kelahiran Jakarta, 15 Februari 2001. Saat ini sedang menempuh pendidikan di salah satu sisi bumi, daerah yang dipenuhi dengan kebun tebu, dan ladang toleransi serta berhawa sejuk terdapat gunung dan di saat yang sama ada pantai yang indah di sudut sudut geografis. Napak tilas pendidikan: Di bangku sekolah dasar saya bersekolah di SDN Pabean Udik 1 lulus tepat waktu pada tahun 2013, kemudian dilanjutkan di sekolah favorit setempat SMPN 1 Sindang Indramayu keluar dengan damai pada tahun 2016, lalu melanjutkan di sekolah ketarunaan dengan mengambil jurusan Teknik Alat Berat lulus tanpa hambatan pada tahun 2020. Saat ini sedang menjalani pendidikan S1 di salah satu perguruan tinggi Kab. Malang di fakultas Pendidikan Prodi PGSD sekaligus menjadi Mahasantri PP Luhur Baitul Hikmah melalui bimbingan Gurunda Bapak Kyai Ach. Dhofir Zuhry. Demikian, Salam Hayulani fi'li mustafad.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Sinergi Petani Kopi Gunung Kawi, LPPM Unira Malang Mengadakan FGD

31 Januari 2023   22:37 Diperbarui: 1 Februari 2023   02:06 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pembicara Alkiko Yukimasari pun mengatakan melalui via Zoom, bahwa kopi Gunung Kawi tidak kalah dengan kopi -- kopi yang berada di Indonesia bahkan kualitasnya mendekati jenis kopi arabika asala Brasil. Beliau juga menyatakan bahwa Indonesia termasuk Negara penghasil kopi ke 4 terbesar di dunia.

Alkiko Yukimasari, Marmara.id (Dokpri)
Alkiko Yukimasari, Marmara.id (Dokpri)

Beberapa bulan sebelumnya, Alkiko Yukimasari mengikuti pameran kopi di Turki dengan membawa 13 jenis kopi yang ada di Indonesia, dari 13 jenis tersebut hanya 2 yang disukai oleh konsumen salah satunya adalah kopi Lereng Gunung Kawi.

"Kopi yang ada di Indonesia tidak kalah dengan kopi luar negeri, sebenarnya kita mampu bersaing dengan kopi yang ada di dunia." Kata Alkiko, "kami siap memfasilitasi kebutuhan para petani agar hasilnya sesuai dengan keinginan pasar." Pungkasnya.

Diharapkan pada FGD kali ini adalah supaya para petani dapat bersinergi untuk meningkatkan hasil produksi dengan memanfaatkan teknologi di satu sisi dan bersinergi memenuhi kebutuhan pasar di sisi lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun