Proses menghubungkan beberapa orang agar dapat penyebaran virus corona seperti itu dinamakan dengan Clustering. Kluster Pilkada adalah fenomena menghubungkan beberapa orang yang dapat meningkatkan angka penyebaran virus corona. Selain itu, Kluster Pil kb dijauhi sehingga menyebar peristiwa Baby Boom atau ledakan kelahiran bayi di Indonesia.
Pemerintah pusat sepertinya tidak konsisten setelah kita harus berdamai dengan virus corona kini berperang melawan penyebaran virus corona. Mantan wakil presiden Jusuf Kalla angkat bicara terkait ajakan Presiden Joko Widodo agar masyarakat dapat berdamai dengan Covid-19.
“Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta masyarakat berdamai dengan corona (COVID-19).” pada Sabtu (16/5/2020).[kompas.com]
Menurut Jusuf Kalla, istilah "berdamai" baru bisa dilakukan apabila kedua belah pihak sama-sama menginginkan perbaikan. Menurut kita perang harusnya digenderangkan karena perang dunia ketiga bukan suatu hal mustahil. Bisa jadi terpicu manusia melawan virus corona.
Jokowi telat mendeklarasikan perang melawan corona, Ketidak mampuan itu mungkin pertanda bahwa kekuatan Jokowi tidak paripurna tanpa Jusuf Kalla. Karena hanya pada tubuh kepemimpinan Indonesia berdasarkan rasionalitas tinggi sehingga kepercayaan sejumlah rakyat akan peduli dengan pemerintah.
Jumlah wanita Indonesia usia subur yang hamil dan melahirkan bertambah sekitar 370.000 hingga 500.000. Ledakan penduduk ini membuka ruang luas untuk penyebaran virus corona karena Indonesia tidak bertambah luas tapi peningkatan populasi cukup signifikan.
Ini berarti penghubungan program KB gagal selama pandemi pasang suami istri bersenggama atau hubungan intim tanpa pil KB dan/atau alat kontrasepsi. Menikah dini, hamil, dan melahirkan di usia remaja masih menjadi ancaman bagi kemajuan perempuan Indonesia sejak 2018 sampai 2020.
Kluster Pilkb dijauhi fenomena baby boom cukup riskan dimana suaminya yang kehilangan pekerjaan karena pandemi, hal terakhir yang dikeluhkan ibu Indonesia adalah hamil. Ibu Juarsih sedang mengharapkan anak ketiga namun suami tidak bekerja. Ia salah satu dari banyak anak bangsa di negara ini yang dengan cemas mempersiapkan ledakan bayi yang dipicu COVID.
Fakta menarik mengenai tenaga medis Indonesia terlalu sibuk fokus menangani pasien positif corona sehingga pelayanan kluster KB dikesampingkan. Fenomena ini memicu baby boom juga karena pemotongan anggaran dan struktur politik yang terdesentralisasi di seluruh negara besar telah membuat sulit untuk mendidik masyarakat tentang keluarga berencana.
Blunder pemerintahan jokowi dalam mengambil langkah semakin terbaca. Ia membuat masalah dengan kebijakan tidak tepat lagi. Mungkin sebentar lagi akan direvisi seperti berdamai dengan virus corona menjadi kluster pilkada yang diperangi.
Pemotongan anggaran dan struktur politik yang terdesentralisasi berdasarkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan jajarannya, baik menteri, gubernur, walikota, dan bupati untuk memangkas rencana belanja yang tidak prioritas baik di APBN maupun di APBD. Sebab, wabah covid-19 yang semakin menyebar di dalam negeri berdampak pada kondisi fiskal saat ini.
Bisa kita bayangkan jika 7.937.774 PUS ini hamil bersamaan karena tidak terlindungi KB, maka yang terjadi akan ada 7.937.774 calon bayi yang akan terlahirkan untuk 9 bulan kedepan. Atau bisa kita sebut sebagai fenomena Baby Boom,” Kata Arumi Bachin [kompas.com]
BKKBN juga mencatat penurunan penggunaan alat kontrasepsi dan hal-hal itu kan wajar karena stay at home, mereka juga tidak datang karena physical distancing, kemudian klinik-klinik juga banyak yang tutup, karena memang dia ada yang tidak bersiap di masa pandemi ini, kemudian dia takut melayani. Potensi lonjakan angka kelahiran di Indonesia turut menjadi perhatian asing, dan memprediksi adanya "baby boom".
"Negatif COVID tapi positif hamil. Mohon para suami rada diselowkan dulu, jangan digaskeun teuing” Ucap Gubernur Jawa bara Ridwan Kamil [kompas.com]
Dalam masalah ini telah banyak intruksi yang menunjukkan bahwa pemerintah sangat menganjurkan untuk mempunyai anak namun tidak berlebihan bahkan keluarga mempunyai anak harus ada tanggung jawab juga. Jangan sampai ekonomi terjun bebas tapi kluster pil kb dijauhi.
Baby boom meningkat karena perintah kerja-dari-rumah pandemi itu adalah berkah untuk suami yang tak terduga sehingga upaya tidak boleh disia-siakan untuk hamil. Nasib malang bila hamil tapi suami tidak bekerja. Ya hidup nasib-nasib oh nasib.(*)
Referensi:
Achmad Nasrudin Yahya . 2020. “Jokowi Ajak Damai Covid-19, Kalla: Virusnya Enggak Mau, Bagaimana?” Dikutip 08 September 2020 dari kompas.com
Dessy Suciati Saputri. 2020. “Imbas Covid, Jokowi Minta Refocusing dan Realokasi Anggaran” Dikutip 08 September 2020 dari REPUBLIK.CO.ID
Desy Sagita. 2020. “Pandemic-fuelled baby boom has many Indonesians worried” Dikutip 08 September 2020 dari thejakartapost.com
Dina Manafe. 2020. “Gara-gara Covid-19, Angka Kelahiran Diprediksi Bertambah Hingga 500.000” Dikutip 08 September 2020 dari beritasatu.com
Dina Manafe . 2018. “Kelahiran Remaja Tinggi, Nikah Dini Pemicunya” Dikutip 08 September 2020 dari beritasatu.com
Hestiana Dharmatuti. 2020. “Peringatan Keras Jokowi Agar Klaster Pilkada Diperangi” Dikutip 08 September 2020 dari detik.com
Ihsanudin. 2020. “Jokowi Sebut Berdamai dengan Covid-19, Apa Maksudnya?” Dikutip 08 September 2020 dari kompas.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H