Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Gatot-Puan 2024, Paket Kuat Pemimipin Muda dan Bagaimana Nasib Prabowo?

25 Agustus 2020   13:36 Diperbarui: 25 Agustus 2020   18:20 584
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gatot, Jokowi, dan Puan mampu menyaingi prabowo, jendral penculik aktivis 98 (kompas.com)


Gatot-Puan 2024, akan menjadi harapan baru di Pilpres 2024

Duet capres 2024 Prabowo - Puan Maharani tampaknya sudah tergeser. Sebelumnya, sebagian besar masyarakat yang pada Pilpres 2019 lalu mendukung pasangan calon presiden Prabowo-Sandiaga Salahudin Uno, diperkirakan menarik dukungan sedangkan pada Pilpres 2024 kecenderungan PDI-Perjuangan akan menarik dukungan dalam Prabowo untuk agenda pemimpin muda era Reformasi. 

Tampaknya belum ada kepastian karena 2024 masih jauh bagi Prabowo. Gatot pun terus bergerak dari bawah mengambil perhatian. Mantan cawapres  Megawati, Prabowo Subianto kini dipertanyakan, masihkan mau maju hadapi keinginan representatif anak muda dalam pilpres 2024. Kehadiran Gatot-Puan dalam sebuah harapan anak muda untuk masa depan Indonesia.

# Betulkan duet Gatot Nurmantyo- Puan Maharani paket kuat?

Bila skenario ini terealisasi akan menjadi paket kekuatan besar di Pemilu 2024 mendatang. Ini kelebihan Jenderal Gatot sampai dipilih Jokowi jadi panglima TNI. Gatot adalah jendral baik dan lebih muda daripada prabowo. Ia mengerti tantangan global, tantangan setiap keluarga Indonesia, tantangan setiap komunitas yang ada, serta tantangan setiap daerah. Gatot seperti giring yang sangat menginginkan pemimpin harus muda.

"Oleh karena itu, bagaimana kalau yang memimpin bukan anak muda, siapa yang lebih mengerti tentang kebutuhan anak muda itu sendiri," ujar Giring pada 24 Agustus 2020. Dikutip dari Konta.co.id

Presiden Indonesia harus fit, harus kuat,  harus sehat,  harus pintar, dan ia harus lebih bjaksana. Pemilih Indonesia mendukung politik orang kuat dan lebih berkomitmen pada pluralisme demokratis demi perbaikan pragmatis untuk memenuhi kebutuhan utama negara. 

Gatot-Puan meninggalkan banyak harapan bahwa ia akan menjadi kampiun kuat untuk demokrasi, hak asasi manusia, dan pluralisme di Indonesia. Terkait posisi Prabowo yang menjadi kandidat kuat capres tahun 2024, Puan menganggap wajar. Mengingat posisi Prabowo yang kerap mengikuti pemilihan presiden, baik menjadi cawapres saat 2009 maupun capres pada 2014 dan 2019.

"Ya kan apapun Pak Prabowo itu sudah berkali-kali ikut kontestasi. Jadi kalau rakyat mengenal ya pastinya iya orang ikut terus dalam konstelasi dan kontestasi nasional. Tapi kan ini masih 2020 nanti kita lihat lagi 2024," kata Puan Maharani di komplek senayan, Jakarta pada hari  Senin, 24 Februari 2020. Dikutip dari Ayosemarang.com

Puan tampaknya memahami bahwa terkenal saja tapi tidak disukai masyarakat Indonesia itu sulit terpilih dan bikin bangkrut. Antara Jokowi dan Prabowo, masyarakat menyukai Jokowi sedangkan antara Prabowo dan Gatot masyarakat menyukai Gatot. Jendral baik dengan jendral penculik siap bertanding pada pilpres 2024. Gatot-Puan adalah muda banget.

Orang yang bangkrut dari politik adalah orang yang datang pada pilpres 2024 dengan membawa visi, misi, dan harapan tapi ada Prabowonya. Mereka pasti gagal. Mereka mengisi kegagalan prabowo keempat kalinya untuk pilpres 2024.

# Selamat Tinggal Prabowo sebagai Orang Masa Lalu

Kejadian negatif pada orde baru bisa membuat kehidupan saat ini terasa sangat sulit dijalani. Ingatan orangtua tentang anak-anak mereka yang diculik sebagai momok yang tidak menyenangkan bisa membuat seseorang susah tidur atau sulit menjalani kehidupannya sehari-hari. 

Ada saatnya ketika Pilpres 2024, orangtua mereka hadir sebagai bentuk aksi dari para korban dan keluarga Tragedi 1965, Semanggi I, Semanggi II, Trisakti, Tragedi 13-15 Mei 1998, Talangsari, Tanjung Priok, dan korban pelanggaran HAM lainnya. Jokowi menegaskan pilihlah orang yang tidak mempunyai beban masa lalu untuk memimpin Indonesia.

"Orang harus melihat rekam jejak seperti apa? Prestasi seperti apa? Saya tidak memiliki beban masa lalu, tidak ada. Saya ulangi, saya tidak memiliki beban masa lalu, tidak ada," kata Jokowi di Jakarta, Sabtu 13 April 2019. Dikutip dari Pikiranrakya.com 

Trauma yang disebabkan oleh pengalaman orde baru bisa sedemikian kuatnya sehingga memengaruhi kondisi psikososial. Kejadian traumatis benar-benar bisa mengubah cara kerja otak dan terkadang proses pemulihannya membutuhkan presiden yang tidak terjebak dengan beban masa lalu

Tinggalkan semua orang  yang sudah membuat Indonesia   merasa terjebak dalam mimpi-mimpi yang tidak tercapai dan janji-janji yang tidak terpenuhi. Ikutilah langkah-langkah berikut dengan pikiran yang terbuka agar Indonesia bisa menerima masa depan sebagai bagian dari diri tujuan bernegara dengan Gatot-Puan.

# AHY Akui Prestasi Gatot

Tak hanya punya kualitas, tapi serdadu NKRI punya prestasi. Ada banyak alasan kenapa TNI kita hebat, salah satunya adalah keberadaan sosok yang jadi pengaruh menggeser Prabowo-Puan karena Gatot bukan prajurit karbitan. Ia juga bahkan bisa meprediksi agenda virus corona pada tahun 2017.

Pada tahun 2017 Gatot Nurmantyo tidak didengar dan diperhatikan mengenai agenda perang dunia 3 yakni perang malawan wabah. disampaikan Gatot dalam pembukaan Konferensi Internasional dan Table Top Exercise untuk Global Health Security 2017 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (24/10/2017). "Kita patut mewaspadai adanya ancaman senjata biologis massal yang diciptakan untuk melumpuhkan negara lain dan berpotensi menciptakan epidemi," kata Gatot dikutip dari Kompas.com

Waspadai ancaman senjata biologis massal dalam katagori NUBIKA (nuklir, Biologi dan Kimia) perlu diakui kemampuan memprediksi masa depan terbilang akurat karena ia memiliki data intelejen dari seluruh dunia.

Menurut AHY, selama dua tahun menjabat Panglima TNI, Gatot Nurmantyo sangat luar biasa dan banyak hal sudah dicapai. Putra sulung Presiden ke-6 RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendoakan mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo yang memasuki masa purna tugas per 31 Maret 2018 akan semakin sukses.

"Saya sampaikan apresiasi kepada Pak Gatot Nurmantyo dan semoga sukses untuk perjalanan berikutnya," ujar AHY kepada wartawan di sela kunjungannya di Surabaya, Minggu (1/4/2018). Dikutip dari Wartaekonomi.com

Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo resmi menjabat orang nomor satu di jajaran TNI menggantikan Jenderal TNI Moeldoko pada 8 Juli 2015 yang dilantik oleh Presiden RI Joko Widodo hingga akhirnya 8 Desember 2017 digantikan oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto. Perjalanan berikutnya Gatot menghadapi pilpres 2024.

# Hadapi Fitnah ini, Jendral Gatot Biasa Baca Yasin Dulu

Jajaran TNI beragama Islam bersama Gatot wajib baca yasin sebelum tugas negara dan menghadapi fitnah (Foto :KSAD/Istimewa)
Jajaran TNI beragama Islam bersama Gatot wajib baca yasin sebelum tugas negara dan menghadapi fitnah (Foto :KSAD/Istimewa)

Fitnah yang dialami Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo dirasa sama seperti dengan kondisi tahun 1965 ketika ia menyerukan nonton bareng (nobar) G30SPKI. Selanjutnya, ia juga difitnah mau mengkudeta Presiden Jokowi dengan pembentukan Dewan Jenderal. Kini, Pada deklarasi KAMI dituduh membuat partai politik. Ia menghadapi fitnah kelompok PKI dengan tenang karena membaca surat Yasin.

"PKI menyebar FITNAH (kudeta Dewan Jenderal) yang bisa mempengaruhi presiden dan masyarakat, agar membenarkan tindakan balas dendamnya menjelang peringatan Hari TNI 5 Oktober 1965,” ujar Mantan Kepala Staf Umum TNI Letnan Jenderal (Purn) Suryo Prabowo pada senin 2 November 2017. Dikutip dari Rmol.id 

Bahkan, anggota PKI segan merusak dan mengobrak-abrik nama baik Jendral saleh. PKI, kata ini seolah sedemikian menakutkan. Ketika memikirkan PKI, kita melihatnya Gatot tenang sebagai orang baik dari pengaruh PKI yang negatif. Wajarlah, karena berdasarkan pengalaman negara kita terkena PKI harus membuat hati tenang terlebih dahulu dengan membaca yasin.

Karena pengaruh yasin  yang cukup kuat, Surat yasin akhirnya mampu bermetamorposis menjadi kebudayaan di TNI. Bagi Nahdlatul Ulama (NU) perilaku Gatot cukup disegani di tanah air, yakni Gerakan Pemuda Ansor sampai Persaudaraan Alumni (PA) 212. Meski begitu, nama Gatot Nurmantyo ini tetap eksis dalam deklarasi KAMI.

# Gatot Nurmantyo Keturunan Pahlawan Indonesia

Gatot Subroto yang dulu membantu Soekarno (Photo : VIVA.co.id/ Dody Handoko)
Gatot Subroto yang dulu membantu Soekarno (Photo : VIVA.co.id/ Dody Handoko)

Gatot Nurmantyo dan puan mengingatkan kedua leluhur mereka yakni Gatot Subroto dan Soekarno dalam memerdekakan Indonesia.Ayahnya dahulu adalah seorang pejuang kemerdekaan yang berada di bawah kepemimpinan Gatot Subroto. Hal tersebut pula yang membuat beliau memberi nama sang anak dengan nama Gatot. Berlatar keluarga militer yang kental, tentu bukan hal yang mengherankan jika Gatot juga terjun ke dunia militer.

Gatot memang bukan orang sembarangan ia memiliki darah kesatria sejak dilahirkan Letjend (purn) Gatot Subroto. Nama Gatot Subroto sangat populer dan dicintai karena dipakai untuk nama jalan protokol di berbagai kota di IndonesiaGatot memang terlahir dalam keluarga militer yang sederhana.  Sang ibu sangat menginginkan Gatot masuk RPKAD karena markasnya yang dekat dengan tempat tinggal orangtua ibunya.

Berdasarkan realisme hadir paslon Gatot-Puan, kira hati Prabowo tak cemburu di saat Gatot bersama puan. Pembaca berharap terulang masa lalu karena mereka darah pahlawan yang siap mendulang kejayaan Indonesia. Masa lalu biarlah masa lalu kecuali masa lalu dengan kejayaan antara Soekarno dan Gatot Subroto. Tak rela sungguh KAMI tak rela bahaya laten orde baru, Gatot-Puan 2024, paket lengkap pemimpin muda reformasi.[*]

Selasa, 25 Agustus 2020

____________

Baca Berita terhangat “Alasan Memilih Gatot Nurmantyo Jadi Presiden 2024-2029” dengan klik disini

Bacalah perisitiwa "Gatot-Puan 2024, Wangsit Politik Gatot Soebroto dan Soekarno" dengan klik  disini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun