Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Perencanaan Ekonomi Nasional Menghadapi Tantangan Covid-19

22 Agustus 2020   00:00 Diperbarui: 22 Agustus 2020   08:08 456
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi perencanaan ekonomi nasional (dosenpendidikan.co.id/Abdurrofi)

Laju pertumbuhan negara kapitalisme bisa turun. Ini adalah kemenangan bagi komunisme dan sosialisme karena mereka bisa mengatasi tantangan covid-19. Amerika akan mengalami kebangkitan apabila partai demokrat menang pada pilpres november nanti. Partai Republik paling suka kompetisi terutama Trump kepada blok timur yakni komunisme, islamisme dan sosialisme  sedangkan Partai demokrat senang berkolaborasi.

Bagaimana mengatasi gejala resesi di Indonesia?

Gejala resesi sedang terjadi di negara-negara kapitalisme yang prodemokrasi, untuk keluar dari resesi adalah pengeluaran konsumsi yang tinggi. Konsumsi tinggi maka negara bisa kenakan pajak sedemikian sehingga negara menaikan tabungan pemerintah. Masyarakat sedang tumbuh secara dinamis untuk high living and high saving. Konsumsi ada yang produktif dan tidak produktif. Konsumsi tidak produktif seperti mabuk,rokok dan judi.

Tabungan nasional terdiri dari tabungan masyarakat dan tabungan pemerintah. Maka pemerintah harus mengusahakan masyarakat memiliki saving tinggi. Perilaku sosial ini relevan dengan saving plan seperti provident fund meliputi asuransi jiwa, simpanan pensiun dan pasar modal investasi sampai pembelian obligasi.

Apakah terjadi deglobalisasi oleh virus corona?

Deglobalisasi yang digerakan virus corona berintikan ketertutupan menumbuhkan batas-batas tradisional baik sektor ekonomi, industri, maupun negara-negara.

Akibatnya tidak ada kompetisi diantara industri sehingga virus corona mengancam dengan PHK besar-besaran. Ditengahmerjinalisasi sebagai akibat maka kemandirian adalah solusi mencegah keran impor dan ketergantungan negara lain.

Keseimbangan yang ideal diantara peranan pemerintah sebagai produsen dan peranan masyarakat sebagai produsen sekaligus konsumen. Semua akan mengalami pergeseran tipe ideal selama krisis kesehatan, krisis ekonomi, krisis moral, krisis sosial dan krisis lainnya.

Meskipun demikian solusi ada pemerintah harus lebih otoriter dan menonjol untuk mengintegrasikan kepentingan nasional menghadapi krisis.

Apakah ekonomi sosialisme akan tumbuh?

Sekadar menyederhanakan prediksi analisis sejumlah negara tampaknya memilih rute sosialisme dibandingkan kapitalisme dengan berbagai alasan. Perencanaan ekonomi berdikari atau berdiri diatas kaki sendiri akan tampak sangat relevan dan anti-asing karena orang asing juga sibuk dengan pandemi covid-19. Ditambah lagi masyarakat liberal sulit diatur negara yang penuh dengan kebebasan.

Kesemuaan ini peneliti setuju sebagian kebebasan ditutup rapat semua, masyarakat  dibungkam untuk menjaga stabilitas nasional, dan potensi kerusuhan bisa diatasi yang menyebabkan perusakan.

Opsi lain tangkap semua yang mengadakan provokasi anti-pemerintahan dan siapapun merencanakan untuk mengadakan kerusuhan. Syarat sukses dari proses deliberalisasi di Indonesia seluruh aparat pemerintah harus tetap profesional.

Apakah perlu langkah praktis dalam produktivitas?

Langah praktis perlu di ambil ketika swasta menolak produktivitasnya dan investor enggan investasi ditengah ketidakpastian pasar. Perubahan dari struktur pasar bebas menjadi pasar tertutup sehingga negara beradaptasi  menjadi regulator sekaligus eksekutor mengatur produksi, konsumsi, penabungan dan investasi untuk kesejahteraan rakyat.

Bagaimana pandangan negara membesar dalam penyelengaraannya?

Obsesi "big is beautiful" dalam penyelenggaraan negara. Ekstremnya negara akan membesar mengatur hajat hidup orang banyak. Negara akan mengatur semua dan cenderung totaliter namun apabila diintegrasikan berdasarkan konsensus merepresentasikan kepentingan publik.

Struktur pasar kini tidak makin cerewet dengan produk diproduksi massal berhenti bertahap. Tampaknya wajar kecenderungan perubahan paradigma.

Apakah sah intervensi negara selama perang melawan covid19?

Intervensi pemerintah selama perang melawan covid19 harus tinggi mendorong struktur organisasi pemerintahan besar seperti perang dingin. Makin besar menjadi syarat penyakit seperti kolesterol, mengganggu metabolisme, dan otoriter menanggapi masukan.

Namun adaptasi besar bagian kerja, spesialisasi, standarisasi, dan rasionaisasi dalam pandemi covid 19 penting. Ibarat gemuk untuk hibernasi ekonomi.

Apakah penting pembuatan kota-kotak dalam pemerintah besar?

Pembuatan kotak-kotak atau fragmentasi masing cenderung joint optimalisasi sturuktur hirarkis raksasa yang sentralistis dalam budaya otoriter yang menjadi konsekuensi wajar seperti pasca G30SPKI.

Wewenang pejabat lebih besar sesuai tanggung jawabnya sedangkan tanggung jawab bawahan lebih rendah sesuai wewenangnya. Sindrom kematahuan hanya boleh penguasa cerdas apabila pengusaha kurang cerdas memiliki sindrom ini maka akan kacau seperti Kim Jong Un.

Kebijakan bodoh Kim Jong Un memerintahkan penyitaan dan pembunuhan terhadap anjing peliharaan di ibu kota Pyongyang. Alasannya, lantaran memelihara anjing merupakan budaya kaum Barat. Lantaran banyak warga yang mengalami kekurangan makanan di Korea Utara maka hewan anjing itu sengaja dibunuh untuk memberi makan bagi masyarakat.

Kim Jong Un memiliki sindrom kemahakuasaan besar namun menjadi blunder dalam setiap pengambilan kebijakan. Artinya otoriter hanya bisa oleh orang cerdas dan bisa berpikir menyelesaikan masalah covid-19. Abdurrofi tidak setuju apabila orang sebodoh Kim Jong Un dan serasis Trump menjadi pemimpin Indonesia karena menjadi sumber masalah. Pemimpin otoriter dari sikap seperti Xie Jin Ping bakal menjadi role model menghadapi covid-19.

Soeharto kategori orang cerdas dalam perencanaan, presiden paling berhasil mengatasi pasca G30SPKI meskipun kekurangannya dari birokrasi besar  dalam komando menimbulkan KKN, ini ibarat kolestrol, lemak jahat, dan pencegah metabolisme tubuh lembaga negara.

Apakah Abdurrofi setuju dengan budaya orde baru negatif seperti KKN?

Penulis tidak setuju KKN hadir lagi sehingga komando besar tanpa afiliasi budaya orde baru meliputi korupsi, kolusi, dan nepotisme. Perencanaan pembangunan tersebut harus dilakukan untuk melaksanakan perencanaan ekonomi nasional pasca covid-19.

Dampak segi sosial pemimpin otoriter yang cerdas dan bijaksana membangun terjaminnya penuruna covid-19 dan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan sosial pulih. Dengan demikian, high living and high saving kembali normal sasaran-sasaran dalam rencana dengan garis komando jelas dan tugas jelas. 

Apakah ada toleransi dalam sebuah kesalahan yang disengaja?

Tidak ada toleransi untuk sebuah kesalahan sehingga pulih seperti wuhan. Wuhan, kota berpenduduk 11 juta jiwa, yang menjadi "asal" dari virus corona akhir tahun lalu, kini sudah mendekati suasana kehidupan normal. 

Akhir pekan masyarakat wuhan pesta, rayakan kebebasan dari Virus Corona. Jumlah korban dipastikan sudah tidak ada, karena tren persebaran ekonomi belum bisa terbendung dibawah komando otoriter Xie Jin Ping.Dengan demikian vaksin penting namun tidak begitu berpengaruh bagi negara china yang sudah terlebih dahulu terbebas dari covid19.

***

Referensi : 1, 2, 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun