Langah praktis perlu di ambil ketika swasta menolak produktivitasnya dan investor enggan investasi ditengah ketidakpastian pasar. Perubahan dari struktur pasar bebas menjadi pasar tertutup sehingga negara beradaptasi  menjadi regulator sekaligus eksekutor mengatur produksi, konsumsi, penabungan dan investasi untuk kesejahteraan rakyat.
Bagaimana pandangan negara membesar dalam penyelengaraannya?
Obsesi "big is beautiful"Â dalam penyelenggaraan negara. Ekstremnya negara akan membesar mengatur hajat hidup orang banyak. Negara akan mengatur semua dan cenderung totaliter namun apabila diintegrasikan berdasarkan konsensus merepresentasikan kepentingan publik.
Struktur pasar kini tidak makin cerewet dengan produk diproduksi massal berhenti bertahap. Tampaknya wajar kecenderungan perubahan paradigma.
Apakah sah intervensi negara selama perang melawan covid19?
Intervensi pemerintah selama perang melawan covid19 harus tinggi mendorong struktur organisasi pemerintahan besar seperti perang dingin. Makin besar menjadi syarat penyakit seperti kolesterol, mengganggu metabolisme, dan otoriter menanggapi masukan.
Namun adaptasi besar bagian kerja, spesialisasi, standarisasi, dan rasionaisasi dalam pandemi covid 19 penting. Ibarat gemuk untuk hibernasi ekonomi.
Apakah penting pembuatan kota-kotak dalam pemerintah besar?
Pembuatan kotak-kotak atau fragmentasi masing cenderung joint optimalisasi sturuktur hirarkis raksasa yang sentralistis dalam budaya otoriter yang menjadi konsekuensi wajar seperti pasca G30SPKI.
Wewenang pejabat lebih besar sesuai tanggung jawabnya sedangkan tanggung jawab bawahan lebih rendah sesuai wewenangnya. Sindrom kematahuan hanya boleh penguasa cerdas apabila pengusaha kurang cerdas memiliki sindrom ini maka akan kacau seperti Kim Jong Un.
Kebijakan bodoh Kim Jong Un memerintahkan penyitaan dan pembunuhan terhadap anjing peliharaan di ibu kota Pyongyang. Alasannya, lantaran memelihara anjing merupakan budaya kaum Barat. Lantaran banyak warga yang mengalami kekurangan makanan di Korea Utara maka hewan anjing itu sengaja dibunuh untuk memberi makan bagi masyarakat.
Kim Jong Un memiliki sindrom kemahakuasaan besar namun menjadi blunder dalam setiap pengambilan kebijakan. Artinya otoriter hanya bisa oleh orang cerdas dan bisa berpikir menyelesaikan masalah covid-19. Abdurrofi tidak setuju apabila orang sebodoh Kim Jong Un dan serasis Trump menjadi pemimpin Indonesia karena menjadi sumber masalah. Pemimpin otoriter dari sikap seperti Xie Jin Ping bakal menjadi role model menghadapi covid-19.
Soeharto kategori orang cerdas dalam perencanaan, presiden paling berhasil mengatasi pasca G30SPKI meskipun kekurangannya dari birokrasi besar  dalam komando menimbulkan KKN, ini ibarat kolestrol, lemak jahat, dan pencegah metabolisme tubuh lembaga negara.
Apakah Abdurrofi setuju dengan budaya orde baru negatif seperti KKN?
Penulis tidak setuju KKN hadir lagi sehingga komando besar tanpa afiliasi budaya orde baru meliputi korupsi, kolusi, dan nepotisme. Perencanaan pembangunan tersebut harus dilakukan untuk melaksanakan perencanaan ekonomi nasional pasca covid-19.
Dampak segi sosial pemimpin otoriter yang cerdas dan bijaksana membangun terjaminnya penuruna covid-19 dan peningkatan laju pertumbuhan ekonomi sehingga kesejahteraan sosial pulih. Dengan demikian, high living and high saving kembali normal sasaran-sasaran dalam rencana dengan garis komando jelas dan tugas jelas.Â
Apakah ada toleransi dalam sebuah kesalahan yang disengaja?