Perceraian gagal karena nonton drakor sehingga bisa kembali bercumbu sampai menaruh benih buah hati dengan cinta yang hangat. Konten seperti ini yang biasanya disukai pasutri perlu memerlukan keromantisan rumah tangga. Drakor pun asyik menjadi topik tambahan diskusi.
Selain ada ikatan penonton dengan drakor, fakta menarik bahwa menonton drama korea ternyata memiliki korelasi terhadap hubungan sosial. Hubungan sosial konstruktif yaitu suatu interkasi sosial yang mengakibatkan suatu kebaikan bagi lingkungan pertemanan. Hubungan sosial distruktif yaitu suatu interaksi sosial yang mengakibatkan suatu keburukan bagi lingkungan pertemanan.
# Asyik Didiskusikan bersama Teman
Ketika pembaca excellent mendapatkan keasyikan saat mendiskusikan episode 1 pada sebuah drakor, sadar atau tidak sadar kamu ingin mengalami keasyikan yang sama, makanya ingin cepat-cepat menyelesaikan episode selanjutnya supaya ada bahan diskusi dengan teman.
"Percaya atau tidak drama korea atau drakor itu asyik didiskusikan bersama teman dan calon teman hidup, misalkan kamu akan memahami beda rasanya ketika kamu melamar hanya dengan mengatakan, “Yuk menikah,” bila dibandingkan dengan dia melamar di salah satu rooftop dengan view 360 derajat Jakarta, kemudian tiba-tiba musik akustik memainkan lagu “Akad” Payung Teduh. semua begitu istimewa di resto pas makan bersama." Ucap Abdurrofi Abdullah
Mana yang lebih berkesan antara memberi kepastian dengan romantis dengan yang flat, kaku, dan pemalu. Tentu mereka yang memiliki seni untuk mencintai mudah dicintai wanita. Begitu juga seni menambah istri harus lembut dan baik hati. Nah daripada nonton channel YouTube yang toxic, marilah lebih baik ramai-ramai kita drama korea.
***
>>> Referensi : 1, 2, 3, 4, 5 <<<
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI