Kadrun versi Denny Siregar bila didengar secara langsung yakni kadal gurun menyakiti keturunan Arab tapi orang-orang keturunan Arab memaafkan. Abdurrofi hanya tertawa mendengar istilah kadrun yang kami ajukan untuk diskusi setelah selesai kerja. Menurut Abdurrofi kadrun adalah politik label atau labelisasi politik terhadap suatu gerakan politik meskipun kelompok tersebut sudah memiliki identitas. Kadrun adalah senjata penyerang yang sangat tidak bertanggung jawab dan efektif dalam komunikasi politik.
Misalnya, istilah "liberal" dapat menggambarkan sikap terhadap perubahan berpikiran terbuka dan fleksibel, bukan dogmatis namun di Indonesia dianggap berbeda seperti anti-islam sedangkan kadrun adalah istilah merujuk pada ormas FPI yang berjanggut, ormas fanatik berpolitik, dan dipimpin oleh Habib Rizieq Shihab.
Ketidakmampuan Indonesia untuk mengatasi masalah diselimuti isu agama sehingga membagi kelompok islam yang moderat, fanatik, dan apatis. Pengkelompokan membuat yang kompleks dengan lebih tepat. Karena politik label tampaknya menjadi bentuk komunikasi yang tidak dapat dihindari, pembaca excellent setidaknya harus mendefinisikannya dengan jelas sebelum istilah menggunakannya.
Dalam ranah politik, kita cenderung menggunakan label ini dalam arti relatif. Jika pandangan kadrun itu dipegang dengan kekakuan doktriner, itu akan mewakili kebalikan dari definisi pertama. Misalkan jika orang-orang FPI menjadi moderat. Maka Orang-orang cenderung menggunakan label kadrun ini sebagai kebanggaan. Namun, label kadrun berhasil seperti Rocky Gerung melabeli orang-orang bodoh dan fanatisme buta pada jokowi sebagai cebong.
Islam Timur Tengah murni tanpa ada pengkelompokan sedangkan Islam di Indonesia bersentuhan dengan konteks lokalitasnya sesuai pendekatan wali songo dengan budaya di Nusantara.Â
Islam di Indonesia bersentuhan dengan konteks lokalitasnya sehingga beberapa orang menyebut Orang Islam Indonesia sebagai Islam Nusantara. Clifford Geertz membagi orang Islam Indonesia tiga juga Abangan, Santri, dan Priayi. Hal ini melatarbelakangi pemerintah membagi kelompok islam yang moderat, fanatik, dan apatis.
Filsafat Kebudayaan Islam Univeritas Paramadina, Prof. DR Abdul Hadi WM, menyatakan istilah 'santri' berasal dari kata Sanskerta 'sastri". Sastri artinya dalam bahasa Sanskerta ialah orang yang melajari suatu ajaran (sastra).Â
Jadi kata 'santri' ialah orang yang mempelajari suatu ajaran, dalam hal ni ajaran agama. Kata ini memang tidak kurang mirip artinya dengan kata 'talib' yang artinya orang menuntut satu ilmu. Jadi kata 'santri' mirip artinya dengan kata 'taliban'. Pekerjaan taliban ialah menuntut (talab) ilmu.
Novel Baswedan, Keturunan Arab dengan janggut dilabeli kelompok taliban oleh Denny Siregar karena konteks Islam Novel Baswedan murni seperti orang Islam Timur Tengah sedangkan Anies Baswedan memotong janggut sehingga lokalitasnya Novel Baswedan tidak sesuai pendekatan wali songo dan umat Islam umumnya. Tukang tuduh dengan label dari Denny Siregar tidak memahami janggut sunnah, artinya memiliki pahala bila tidak memotongnya sehingga menjadi terlihat gagah dan berbeda dengan wanita.Â