DEREGULASI DAN TINGKAT PENGEMBALIAN
Peningkatan investasi obligasi juga disebabkan oleh deregulasi keuangan yang terjadi menjelang akhir abad kedua puluh. Pada tahun 1998, Pemerintah Cina mengubah kebijakan awalnya yang tidak mengizinkan bank komersial untuk memiliki obligasi-T untuk mendorong mereka berinvestasi dalam sekuritas obligasi. Untuk meminimalkan aset berkinerja buruk dan untuk mendiversifikasi aset bank, Dewan Negara mengizinkan bank komersial untuk membeli obligasi negara.
Sejak 1998, bank umum telah menjadi investor terkemuka dalam obligasi-T dan sekuritas obligasi lainnya. Sumber dana bagi bank komersial untuk berinvestasi di treasury dan Debenture keuangan adalah simpanan tabungan pribadi, yang sebenarnya merupakan transfer dari investasi swasta hingga investasi pemerintah.
Karena tingkat pengembalian treasury dan obligasi keuangan dalam praktiknya lebih tinggi Selain suku bunga deposito, bank bisa mendapatkan keuntungan bebas risiko dengan berinvestasi di dalamnya.
Pada tahun 2004, proporsi obligasi sebagai bagian dari total aset bank meningkat menjadi 20 persen dari 4,98 persen pada tahun 1997. Beberapa bank umum, khususnya bank-bank komersial kota, telah menjadi bank tabungan karena mereka berinvestasi hanya dalam sekuritas obligasi.
Dengan demikian ketika Anda mengambil kredit, Namun Anda kesulitan membayar utang. Anda  harus restrukturisasi utang. Dengan Anda melakukan negosiasi dengan bank untuk memperpanjang periode utang. Ketika Anda memperpanjang periode utang dan bunga semaksimal mungkin membengkak. Solusinya Anda menjual aset agar cepat lunas.
Referensi
Andy Jones. 2020. Kejahatan Terorganisir : Komplotan Pelaku Perbudakan Modern. Diakses 9 Agustus 2020 dari Vice
Jerome L. Stein. 2006. Stochastic Optimal Control, International Finance, and Debt Crises. New York : Oxford University Press Inc.
Jian Gao, Stephen S. Roach. 2007. Debt Capital Markets in China, Series: Wiley finance series. New Jersey:John Wiley & Sons.
John Ventura & Mary Reed. 2007. Managing Debt For Dummies. Indianapolis : Willey Publishin Inc.