Kebijakan Marxisme-Leninisme Soviet secara konsisten menganjurkan kontrol, penindasan, dan akhirnya, penghapusan keyakinan agama, dan secara aktif mendorong ateisme di Uni Soviet. Indonesia berhasil termasuk larangan konstitusional pada kegiatan keagamaan dan propaganda dari pemikiran Karl Marx akan diterapkan Partai Komunis indonesia.
Ketetapan MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 Tahun 1966 Pembubaran Partai Komunis Indonesia (PKI), Pernyataan sebagai organisasi terlarang diseluruh wilayah Negara kesatuan Republik Indonesia (NKRI) Bagi Partai Komunis Indonesia (PKI) dan Larangan setiap kegiatan untuk menyebarkan atau mengembangkan ateisme berdasarkan ajaran Komunis/Marxisme-Leninisme karena Indonesia berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa, Bukan Ateis berkuasa.
Poligami dalam Keluarga Berencana (KB) untuk peningkatan kesejahteraan keluarga besar dalam rangka melembagakan dan membudidayakan norma keluarga besar bahagia dan keharmonisan. Sebuah keluarga yang dianggap ideal adalah dua. Poligami untuk membentuk keluarga besar harmonis dan monogami untuk membentuk keluarga kecil sejahtera.
Dengan demikian Kamu harus memiliki ilmu sebagai provision, kualitas intelektual dengan menguasai materi atau skill yang akan poligami terencana ataupun monogami dalam program keluarga berencana (KB).
Monogami dalam Keluarga Berencana sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peran untuk membudidayakan norma keluarga kecil bahagia dan sejahtera atau pada pilihan poligami dalam keluarga besar(KB) penuh keadilan, sejahtera dan harmonis.
2. Provision Personality
Kamu harus kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap individu dalam kehidupan bersosial seperti adab, etika, serta sopan santun dalam berkomunikasi dan berinteraksi dalam kehidupan sebelum poligami.
Problematika yang terjadi di Indonesia saat ini, poligami telah banyak orang yang memiliki kualitas intelektual yang tinggi namun kualitas kepribadiannya masih sangat rendah sehingga poligami berdampak negatif.
Persoalan berbeda ketika pribadi bagus namun intelektual rendah tidak bisa diselesaikan hanya dengan cara menciptakan sistem teknologi di dalam aspek rumah tangga. Disini perlu adanya sebuah program untuk poligami dalam metode persuasif dan terstruktur secara horizontal sesama pasangan muda.
Program poligami pemerintah dibangun interaksi antara pengajar dan pelajar begitu komperhensif juga sebaliknya program disediakan pemerintah harus dimanfaatkan warga negara.