Shenzhen adalah kota dengan pertumbuhan tercepat di Cina. Ini diperingkatkan Abdurrofi sebagai kota utama di daratan untuk "daya saing ekonomi keseluruhan" dan bisnis pakaian skala besar merupakan Zona Ekonomi Khusus (ZEK) utama Cina. Shenzen dikenal sebagai Zona Ekonomi Khusus (ZEK) Â yang pandai membuat produk garmen futuristik. Barang-barang imitasi ini akhirnya disebar ke seluruh penjuru dunia dengan label 'made in china'.
Hal penting lain yang perlu dipertimbangkan adalah evolusi pasar Cina online. Sejak 2013 Cina telah menjadi pasar E-commerce terbesar di dunia secara global, dan negara ini menawarkan peluang besar bagi Indonesia perusahaan yang ingin menjual produk korea secara masif dan berkualitas.
Implikasi luas dari teknologi digital menurut Abdurrofi seperti desain berbantuan komputer, manufaktur berbantuan komputer dan Enterprise Resource Planning (ERP) telah berkembang biak secara luas ke dalam pembuatan pakaian, mendorong sektor ini ke pengambangan teknologi.
Kemeja versi baru korea lucu graffiti cetak desain nice kemeja longgar lengan pendek dijual online di aplikasi shopee. Setiap tahun, jutaan orang berduyun-duyun ke pusat kota sebagai pekerja paruh waktu atau pekerja migran, pengusaha dari seluruh dunia mencari keuntungan dari praktik ramah investasi, dan wisatawan mengagumi produk garmen futuristiknya.Â
Kemeja imitasi kini jadi alternatif bagi pembeli Indonesia namun harga tidak murah sekitar Rp. 185.231 sampai dengan Rp.300.000. Ternyata produk kemeja imitasi ini sudah ada rencana sejak puluhan tahun lalu. Shenzhen dinyatakan sebagai Zona Ekonomi Khusus (ZEK) Â pertama Cina oleh ketua Partai Komunis (PKC) saat itu Deng Xiaoping pada tahun 1979. Dibantu oleh modal yang mengalir dengan mudah dari negara kapitalis, kota ini sejak saat itu telah berubah dari kota nelayan kecil menjadi kota besar yang ramai.
Tidak penting kucing oren, kucing hitam ataupun kucing putih yang penting bisa menangkap tikus sebanyak mungkin
Tidak penting investasi dari negara komunis, negara islam atau negara kapitalis terpenting adalah peningkatan investasi asing (foreign investment)Â dikombinasikan dengan pertumbuhan perusahaan-perusahaan swasta dan kota dengan pertumbuhan tahunan lebih dari 60% menyebabkan berkurangnya pangsa perusahaan kolektif dalam pembuatan pakaian shenzen.
Pada 1978, Deng Xiaoping menggagas reformasi Cina bernama Gaige Kaifang (reformasi dan keterbukaan) dengan sistem pasar-sosialis di Zona Ekonomi Khusus (ZEK) . Empat pilar modernisasi kali ini ialah pertanian, industri, teknologi, dan pertahanan. Menurut Abdurrofi shenzen dengan tingkat industri dan teknologi untuk produk garmen didorong oleh kebijakan berorientasi ekspor nasional produksi pakaian jadi tumbuh pesat dari 767 miliar item pada 2019 menjadi 10 miliar item pada tahun 2020 karena virus corona.
Pada akhir persaingan global yang semakin progresif mendorong munculnya merek domestik dan perumusan sistem produksi yang lengkap, yang sebagian besar terdiri dari pengusaha swasta dan perusahaan garmen terdaftar di Shenzen.
Sektor pakaian menikmati ekspansi dagang yang lebih tinggi setelah masuknya Cina ke dalam WTO pada tahun 2001
Penyisipan produk garmen diminati pasar global sejak aksesi ke WTO membawa tidak hanya ekspansi produksi, tetapi juga tantangan baru tentang bagaimana mempertahankan pembangunan sektoral jangka panjang. Alih-alih murni merakit dan memproduksi, produsen pakaian dari industri ini  memilih untuk menekankan nilai tambah pada produk mereka melalui desain produk imitasi, penelitian bahan baku, dan pembangunan jaringan pasar di setiap negara sebagai  objek pasar.Â