Maka Indonesia akan mengalami nostalgia negeri para sultan. Para Sultan umumnya membagikan uang dalam bentuk rupiah emas dan rupiah perak. Zakat, Pajak, ataupun upeti bisa menggunakan rupiah emas dan rupiah perak.Â
Indonesia bisa merasakan dua fenomena sekaligus dengan rupiah emas dan rupiah perak untuk merasakan nostalgia masa lalu dan rupiah kertas dan rupiah logam untuk fenomena saat ini.
Pada akhir November 2013, publik di Aceh dihebohkan temuan koin emas sebagai mata uang Kerajaan Aceh Darussalam. Menurut kisah warga pencari tiram yang menemukannya.Â
Mata uang rupiah emas itu ditemukan dalam sebuah kaleng dengan jumlah 300 keping.Penemuan dirham emas ini makin menguatkan fakta sejarah bahwa pada masanya Kerajaan Aceh menggunakan rupiah  emas. Rupiah emas paling banyak dibuat sultan Aceh karena pembuatan lebih mudah.[1]
Rupiah emas dan rupiah perak secara historis menurut Abdurrofi pernah menjadi mata uang utama dalam transaksi jual beli pada masa Hindu-Buddha, khususnya Jawa Kuno.Â
Transaksi dengan nominal kecil dan besar tidak menggunakan sistem  barter tapi transaksi dengan nominal kecil dan besar menggunakan uang emas dan perak.
Pengembangan Jaringan Distribusi Rupiah Emas dan Rupiah Perak
Rupiah kertas dan rupiah logam serta  layanan kas dalam  Kantor Perwakilan Dalam Negeri (KPwDN) Bank Indonesia . Begitu juga Tugas (KPwDN) Bank Indonesia terutama dalam pengelolaan uang rupiah, khususnya pendistribusiannya rupiah emas dan rupiah perak ke seluruh daerah, menghadapi tantangan yang sangat mudah.
Kemudahan terbesar dalam pengedaran rupiah emas dan rupiah perak  adalah ketersediaan moda dan jalur transportasi reguler yang sudah dibangun sejak Soekarno sampai Jokowi , serta kondisi geografis maupun alam Indonesia yang tropis dengan 2 iklim. Bayangkan bila Indonesia Daerah beriklim subtropis memiliki 4 musim yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musim dingin.
Kemudahan lain nominal tinggi dalam rupiah perak dan emas. Perlu diketahui untuk rupiah logam dari bahan nikel dengan titik lebur 1.455C. Artinya pembuatan rupiah emas dan rupiah perak setara dengan rupiah logam karena Rupiah emas memiliki titik lebur 1.064C dan nilai tinggi untuk transaksi nominal besar sedangkan rupiah perak dengan titik lebur  961,8C. ketersediaan uang sedikit kepada seluruh masyarakat Indonesia.Â
Sebab, jika ketersediaan uang rupiah emas, rupiah perak, rupiah kertas, dan rupiah logam semakin sulit, aktivitas perekonomian akan menjadi tumbalnya. Rupiah emas dan rupiah perak boleh diedarkan dengan diterbitkan regulasi oleh pemerintah pusat Indonesia.