Jakarta, KOMPASIANAN.COM - Seseorang pekebun dan peminat pertanian yakni kakanda Reba G T kecewa sekali dengan hadirnya kalung antivirus corona ala Kementan RI (Kementrian Pertanian ) itu. Terlalu banyak yang disia-siakan bila mendiskursuskan hal itu dan tidak survive. Kakanda Reba menyatakan bahwa ada tupoksi Kementan RI (Kementrian Pertanian) yang terlupakan. Yakni, seputar vitalisme persoalan harga komoditas pertanian di kalangan petani. (Kementrian Pertanian).[1] Kementerian Kesehatan telah menetapkan formularium ramuan obat anti-covid19 membantu kemenkes (kementrian kesehatan).
Kekecewaan Kakanda Reba G T pun didengar Jokowi sehingga Jokowi sebagai Presiden RI melakukan interuksi kepada Menhan RI (Mentri Pertahanan) Prabowo Subianto dengan konsep "Program Strategi Nasional 2020-2024". Jokowi menerima konsep Prabowo untuk ketahanan pangan sebagai salah satu variabel ketahanan pertahanan nasional pasca kalah pemilihan presiden 2019. Prabowo menganggap amanah ini sebagai perkuatan militer Indonesia.
"Saya pastikan konsep lumbung padi dikerjakan dengan baik karena dalam perang, Logistik tidak dapat memenangkan pertempuran, tetapi tanpa logistik pertempuran tidak dapat dimenangkan. Demikian semboyan bagi logistik yang merupakan salah satu aspek penting dalam sebuah operasi militer. -Letnan Jenderal TNI (Purn.) Prabowo Subianto pada 10 Juli 2020 Jam 09:00 wib di Kementrian Pertahanan.
Pembangunan lumbung pangan atau Food Estate di Kalimantan Tengah. Proyek ini dinilai sebagai salah satu upaya menjaga ketahanan pangan di tengah potensi krisis seperti yang Organisasi Pangan Dunia atau FAO prediksi.[2] Proyek lumbung pangan atau Food Estate di Kalimantan Tengah tersebut memang merupakan instruksi Jokowi kepada beberapa kementerian, termasuk Kementerian PUPR, Kementrian Pertanian dan Kementerian Pertahanan agar berkolaborasi dengan baik.
Usulan-Usulan Program Strategis Nasional 2020-2024
Lihatlah sekitarmu, adakah yang lebih senior atau lebih tua (di Indonesia) atau lebih dihormati? Kalau ya, Sebaiknya sampaikan usulan-usulanmu sebelum dianggap lancang bertindak. [4] Berikut usulan-usulan menurut Mahasiswa Institute Pertanian Bogor(IPB), Ikeu Tanziha dan Eka Herdiana bahwa terdapat beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk memperbaiki dan mengatasi kondisi ketahanan pangan rumah tangga diantaranya sebagai berikut:[3]
- Upaya kembali program Keluarga Berencana (KB).
- Upaya meningkatkan kualitas kader posyandu agar dapat memberian pengetahuan pada ibu di wilayah kerjanya.
- Upaya mengaktifkan kembali fungsi Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK).
- Upaya revitalisasi kelembagaan bagi petani seperti kelompok tani.
- Upaya pemberian bantuan kredit sebagai dan pusat modal.
- Upaya teknologi pada petani untuk peningkatan produktivitas dan pendapatan petani.
Tips Menyikapi Derita Persoalan komoditas dan Bencana COVID-19
Menurut Dr. Mashuda Al-Mawwaz menjelaskan dalam kehidupan ini derita (dari persoalan harga komoditas pertanian di kalangan petani) dan bencana (Covid-19) tidak lebih merupakan berita kesejahteraan dan kegembiraan yang hendak didapatkan. Jika keyakinan seperti ini tumbuh subur dalam hati niscaya rasa sedih dan putus asa akan pergi menjauh. [5]
Sedangkan menurut Dr. Majdi Al-Hilali menambahkan bahwa salah satu nikmat itu adalah pertolongan yaitu bantuan yang diterima sehingga semua melaksanakan tugasnya.[6] Marwah Daud Ibrahim, PhD menyebut AQ (Adversity Quotiont) sebagai prinsip dasar sukses yaitu kemampuan untuk bertahan ditengah (Persoalan komoditas dan Bencana COVID-19) dengan tidak mudah menyerah.[7]
"Saya menilai orang-orang Indonesia umumnya senantiasa berpikir panjang dan tidak mudah menyerah. Luar biasanya, karakter tersebut terjadi bukan hanya dikalangan masyarakat tapi juga politisi dan pejabat pemerintahan. Ini terjadi di semua lapisan. Hal ini kemudian akan memudahkan Indonesia bersaing dengan internasional. "Ucap H. Abdurrofi Abdullah Azzam pada rapat program strategis nasional hari kamis (09/07/2020) jam 09:00 WIB.
Tidak heran program strategis nasional merupakan rencana yang mempersiapkan ketahanan pangan. Indonesia adalah kawasan strategis pertanian dengan kenaikan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke atas dapat mendongkrak kepercayaan serta persepsi mengenai “Up Middle Income”.
Bahkan Kenaikan status Indonesia menjadi negara berpendapatan menengah ke atas dapat mendongkrak kepercayaan serta persepsi perdagangan dunia (world Trade). Tidak hanya itu, Amerika Serikat (AS) mengeluarkan Indonesia dari daftar negara berkembang, Indonesia pun dinobatkan sebagai negara maju.
Dengan demikian, Ketahanan pangan selalu dikaitkan dengan stabilitas harga pangan khususnya beras sebagai pangan pokok utama di Indonesia. Ketahanan pangan juga bisa menjaga stabilitas harga, oleh karenanya pandangan tersebut fokus harga komoditas pertanian menggunakan pendekatan kolaborasi antara kementerian. Jokowi yakin Prabowo mampu melakukan tersebut dengan pengalaman skill kepemimpinan di militer. Seseorang pekebun dan peminat pertanian yaitu Kakanda Reba G T tidak perlu kecewa karena Indonesia siap membangun lumbung pangan atau Food Estate di Kalimantan Tengah.
Referensi:
[1] Reba GT. 2020. "Lupakan Kalung Antivirus Itu, Fokus Perbaiki Harga Komoditas Pertanian!". Diakses 9 Juli 2020 dari kompasiana : https://www.kompasiana.com/gui/5f035c19d541df64fb02dbf2/lupakan-kalung-itu-fokus-perbaiki-harga-komuditas-pertanian-saja
[2] Kumparan Bisnis. 2020. "Fakta soal Prabowo yang Ditugasi Jokowi Garap Lumbung Pangan, Bukan Mentan". Diakses 9 Juli 2020 dari kumparan : https://kumparan.com/kumparanbisnis/fakta-soal-prabowo-yang-ditugasi-jokowi-garap-lumbung-pangan-bukan-mentan-1tliaE2yvBp/full
[3] Asma Nadia. 2013. "Salon Keperibadian : Jangan Jadi Muslimah Nyebelin". Depok : Asma Nadia Pulishing House. Hlm 156.
[4]Ikeu Tanziha & Eka Herdiana. 2020. "Path Analysis: Determinant Factors of Household Food Security in Lebak District, Banten Province". Jurnal Gizi dan Pangan. Hlm 115
[5]Mashuda Al-Mawwaz. 2010. "Cara Allah Menolong Hambanya". Yogyakarta : Hikam Pustaka. Hlm 152
[6] Majdi Al-Hilali. 2005. "Hancurkan Ego Diri". Jakarta : Pena Pundi Aksara. hlm 100
[7] Marwah Daud Ibrahim. 2003 'Mengelola Hidup Dan Merencanakan Masa Depan". Jakarta : MHMMD Productiom. hlm 174
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H