3. Struktur Alam Berbeda dan Hukum Formal Berbeda
Berdasarkan (Abdurrofi :2020) Struktur dunia nyata dapat diartikan dalam dua cara:
Pertama, Â sebagai struktur kontingen. Struktur ini termasuk semua kondisi awal, singularitas, kondisi acak kecuali konstanta alam dan kemungkinan kondisi mikro atau percabangan yang membentuk kondisi makro yang sama sesuai kehendak Tuhan entah baik dan buruk.
Dari struktur tersebut Tuhan membuat manusia berpikir progresif untuk membuat hukum formal untuk mencapai keteraturan baru. Ini ada pembelajaran berharga dalam new normal.
Kami membahas masalah semacam ini dari pemikiran Abdurrofi Abdullah Azzam. Manusia sebagai objek dari dunia nyata atau alam semesta  yang relatif berubah  terhadap serangkaian perubahan besaran tertentu oleh kondisi virus corona.
Kedua , Sederhana menggambarkan pemikiran Abdurrofi adalah ini: p * V (volume waktu tekanan) tidak berubah sehubungan dengan perubahan besaran (jumlah) p dan V (di mana T dijaga konstan). Ketika T dimasukkan, p * V = R * T adalah pendekatan yang lebih baik. Dari struktur ini, dalam pengertian kedua, tidak benar untuk mengatakan bahwa itu berubah. Sekarang hukum-hukum alam menggambarkan struktur alam yang invarian, perlu, dan regulasi berbeda di tiap negara.
4. Kebebasan Selam Ketidakteraturan
Kebebasan selama ketidak teraturan menurut (abdurrofi:2020) adalah buah memahami bahwa pernyataan hukum harus bergantung yaitu tidak independen pada yang nyata, atau sesuai dengan dunia nyata dalam arti bahwa setiap pengetahuan baru setelah percobaan selama kondisi krisis dapat mengarah pada revisi dan koreksi bahkan mungkin sanggahan itu. Perkiraan kebebasan dalam opsi yang lebih baik untuk itu memiliki tingkat kemandirian tertentu pada manusia dalam suatu negara.
Kebebasan ini hanya membahas tentang arti yang terhubung dengan tes yang tersedia pada waktu yang akan diuji dan dikembangkan lebih lanjut akan membuat hukum masing-masing diperlukan pada dunia pemerintahan yang lebih jauh lagi. Kebebasan-kebebasan sangat cocok dengan bergantung pada arti pembuatan kebijakan. Faktanya negara memiliki  argumen menggunakan "independensi" untuk beradaptasi di tengah pandemi, kondisi ini yang saya istilahkan orde "corona-aksi" dalam negara Demokrasi.
Dengan demikian Tuhan berharap kita dapat memperoleh sisa dari fenomena Alam dengan cara berpikir progresif dari prinsip-prinsip mekanis, karena kami telah dirumuskan oleh banyak alasan untuk konstruktif bahwa mereka semua dapat bergantung pada kekuatan-kekuatan Tuhan tertentu oleh yang partikel nya tidak diketahui, oleh karena itu saling tidak diketahui antara satu sama lain, dan secara bersama-sama didorong bersama, diusir dan mundur satu sama lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H