Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Reshuffle, Indonesia Sangat Mengkhawatirkan dengan 6 Menteri

3 Juli 2020   20:09 Diperbarui: 3 Juli 2020   20:13 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak semula Jokowi memimpin Indonesia sangat khawatir, bahwa hampir sepertiga menteri tidak ada sifat kerakyatannya dan prestasi. Kini, Beberapa menteri dengan anggaran besar pun,  sulit diperintah dengan baik. Banyak kinerkerja yang tidak becus. Bila diancam tidak akan kena reshuffle. Mungkin, Nihil sekali pada perubahan untuk Indonesia pada sabtu (03/07/2020), pagi.

Kinerja buruk, 6 menteri jokowi ini dinilai layak diganti. Pertama, Menkes Terawan dianggap gagal dan tidak siap tangani pandemik COVID-19. Kedua, Mensos Juliari P. Batubara terkait sengkarut data bantuan sosial bagi masyarakat terdampak pandemik virus corona. Ketiga, Menhub Budi Karya mengenai regulasi membuka transportasi publik selama pandemik covid-19. Keempat, Menaker Ida Fauziah masuk jajaran menteri, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menkeu Sri Mulyani yang dianggap berkinerja buruk PHK, lapangan kerja, dan perekonomian Indonesia. Kelima, Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo yang langsung merubah regulasi dalam menjual benih lobster pada antek-antek asing.

"Ini kerja membangun negara besar, tidak mungkin menteri kalau sendiri-sendiri,"Ucap Jokowi saat memimpin sidang kabinet paripurna perdana di Istana Merdeka Jakarta.

Menurut pakar tata bahasa, linguistik, dan komunikasi pemerintahan sekaligus mahasiswa Universitas Singaperbangsa Karawang, Abdrurrofi menjelaskan bahwa Reshuffle adalah frasa yang belakangan kekesalan presiden di kalangan pembantu kabinet Indonesia maju. Presiden rela melakukan apapun demi cintanya pada Indonesia yang saat ini sedang mengkhawatirkan. Bahkan sikap mentri cenderung kurang dewasa setelah rapat paripurna.

"Jadi dalam setiap rapat, baik paripurna, terbatas atau internal ada payung hukum, kalau sudah diputuskan dalam rapat, jangan sampai di luar masih diributkan lagi," ujar Jokowi

Indonesia yang mengkhawatirkan dibutuhkan kesabaran dan keterampilan dalam menanganinya.  Di sisi lain tak ada kinerja mentri  menjadi pencapaian luar biasa. Sebagai pemimpin akan terus tegas seiring perjalanan menuju Indonesia maju. Namun aura kepemimpinan Jokowi pudar. Jika kita ingin membesarkan Indonesia yang sehat secara emosional, sangat penting untuk melalui pendekatan cerdas seperti melakukan perancangan strategi yang baik dan menyampaikan dengan narasi baik sebagai alasan pentingnya Indonesia pulih cepat. Tetap dingin dan cool meskipun kondisi panas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun