Mohon tunggu...
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM
ABDURROFI ABDULLAH AZZAM Mohon Tunggu... Ilmuwan - Intelektual Muda, Cendikiawan Pandai, Dan Cinta Indonesia
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Jangan pernah lelah mencintai Indonesia dan mendukung Indonesia bersama Abdurrofi menjadikan indonesia negara superior di dunia. Email Admin : axelmanajemen@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pegawai Starbucks Melakukan Kegiatan Asusila Melalui CCTV

3 Juli 2020   17:06 Diperbarui: 3 Juli 2020   19:09 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jakarta, Kompasiana.com - Kasus video viral pegawai kedai kopi Starbucks mengintip payudara pelanggan lewat CCTV. Video yang viral itu merupakan unggahan Instagram Story seorang pria. Bersama rekannya, dia memantau kamera CCTV di Starbucks. Temannya meminta kamera di-zoom menyorot bagian payudara seorang pelanggan perempuan. Di video itu, terdengar pula mereka tertawa. Informasi pelaku belum dirilis hingga jumat pada (03/07/2020).

Kepuasan seksual dengan mengintip payudara perempuan disebut "Voyeurisme", Kelainan seksual yang membuat penderitanya senang mengintip perempuan yang begitu seksi. Pelaku voyeurisme jika setidaknya sudah dapat memuaskan hasrat seksual dengan mengintip payudara, berganti pakaian, seseorang  beradegan seks atau telanjang. Tentunya hal ini mengganggu kepentingan serta privasi pelanggan Starbucks.

Menurut Abdurrofi, seorang ahli psikoseksual yang juga Mahasiswa di Universitas Singaperbangsa Karawang itu, aktivitas pelaku voyeurisme terjadi bukan karena faktor dorongan dari perempuan. Aktivitas pelaku voyeurisme terjadi karena tidak sanggup mempertahankan kendali seksual. Pelaku voyeurisme biasanya dilatarbelakangi ketidakpercayaan diri atau ketidaknyamanan untuk menyalurkan motivasi seksual ketika berhadapan langsung dengan obyek seksual, sehingga lebih nyaman dengan mengintip orang lain.

Jadi, untuk Anda yang mungkin kerap berada di tempat  umum, Anda harus lebih waspada. Sering kali karena terburu-buru, Anda jadi tidak sadar terhadap CCTVnya. Anda juga bisa juga mengecek apakah ada sesuatu mencurigakan. Lebih baik berjaga-jaga daripada mengalami trauma dengan memakai pakaian yang lebih tertutup daripada pakaian terbuka.[]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun