Aplikasi Ojek Online adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari bidang kegiatan masyarakat  ditentukan berdasarkan indikator ekonomi. Namun kebijakan work from home cukup membuat bingung para driver. Prioritas sektor ekonomi kendaraan trasportasi yang dibuka pada tahap awal adalah sektor esensial dengan kategori risiko penularan rendah dan menengah dengan dampak ekonomi tinggi, menengah dan rendah.
Driver Ojol Pindah Ke WhatsApp karena drivernya cerdas sehingga memanfaatkan aplikasi untuk membantu antar jemput teman dan rekan. Komunitas ojol mendesak aplikator menurunkan pembagian hasil dari 80:20 menjadi 100 persen untuk driver. Dengan beralih ke WhatsApp kentungan menjadi milik driver tanpa sistem bagi hasil.
Banyaknya driver ojol menggunakan konsep marketplace baik Gojek ataupun Grab untuk  sistem berlangganan kepada para drivernya, dimana setiap penumpang diminta nomor whatsapp sehingga tidak perlu aplikasi tersebut. Para mitra ojol tidak harus membayar biaya bagi hasil kepada pemilik atau founder aplikasi.
Banyaknya Grup whatsApp membuat para driver ojol mudah menyelenggarakan pelayanan jasa. Baik antar makanan, antar jemput orang, dan kirim barang. Pelaksanan pelayanan yang bertugas melaksanakan memiliki keuntungan.Menariknya karena pelanggan adalah orang dikenal sehingga mereka sering memberikan uang tip besar dan kadang uang saku juga. Work from home bagi driver ojol mencari pelanggan di grup-grup whatsApp, sebelum benar-benar melakukan pelayanan.[]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H