Ronny Bugis dan Rahmat Kadir Mahulette selaku dua orang terdakwa penyerang penyidik KPK Novel Baswedan dinilai terbukti melakukan penganiayaan terencana yang mengakibatkan luka-luka berat. Atas hal tersebut, keduanya pun dituntut satu tahun penjara.
__
Hmm... Kira-kira tuntutan itu setimpal enggak, ya, dengan perbuatan mereka? Sepertinya Tidak.
__
Tidak Sengaja kok kena mata
Tidak Sengaja kok bawa air keras
Tidak sengaja kok tau lokasi
Tidak Sengaja kok timing tepat
__
Berdasarkan pada Pasal 335 ayat (1) KUHP disebutkan bahwa penganiayaan berat yang dilakukan dengan rencana terlebih dahulu, diancam dengan pidana penjara paling lama 12 tahun. Namun pelaku hanya dituntut 1 tahun. Sekali lagi untuk kesimpulan persidangan kali ini ditutup dengan istilah "Lawak Lo Badut" karena masyarakat pro KPK kecewa.
__
Perlu diketahui 3 tahun pencarian si badut sebagai pelaku penyiraman air keras pada Novel Baswedan itu sama dengan 3 tahun hukuman Bahar Smith. Sama-sama Kasus penganiayaan berat cuman si badut itu bukan WNI keturunan Arab.
__
Diskriminasi WNI keturunan Arab seperti kasus diskriminasi orang kulit hitam di Amerika dan kasus diskriminasi WNI keturunan Tionghoa pada tahun 1998 di Indonesia. Percuma datang persidangan bila hasilnya seperti ini. Indonesia tidak ada perubahan di era Reformasi.
___
Deklarasi Bersama KPK
"Kami setia bersama KPK, Kami jadi masyarakat Pro pemberantasan Korupsi. Kami menolak perlakuan istimewa bagi pelaku penyiraman air keras. Kami menolak diskriminasi terhadap WNI dari keturunan manapun. Kami yakin keadilan harus ditegakkan meskipun langit runtuh. Deklarasi ini bentuk perlawanan atas seringnya ketidakadilan hukum di Indonesia. - ABDURROFI ABDULLAH AZZAM"
__
Berdasarkan semua bukti, Ternyata bukan hanya mata Novel Baswedan yang cacat permanen tapi hukum di Indonesia juga cacat permanen. Hukum saat ini diskriminatif dan data ini valid dan no debat.
.
#NovelBaswedan #KPK #AirKeras #Hukum
Abdurrofi Abdullah Azzam
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI