Program satu juta rumah untuk kelas menengah dikebut Kementerian PUPR meski pandemi Covid-19 harga properti terus mengalami peningkatan dan kesempatan akses rumah kelas menengah semakin mudah.
Meskipun banyak asumsi harga properti saat ini harga relatif sedang di bawah, koreksi terjadi. Namun kebutuhan rumah menjadi penting terutama mereka yang telah menikah.
Sederhananya kita mikir kalo rumah sudah terlalu mahal siapa yang mau beli namun pemerintah harus kita dukung program rumah subsidi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat kelas menengah.
Perdagangan properti kelas mengah gila-gilaan sudah nggak ada yang sanggup beli yang mau nggak mau harganya yang pasti dari program subsidi. Peningkatan pembeli, terjadi dari segmen pembeli end user yang memang untuk kebutuhan hunian.
Jika kamu sudah memiliki rumah mewah satu ada hasrat investasi rumah kelas menengah karena properti ini mudah laku dan banyak peminatnya. Itulah kebutuhan primer masyarakat atas mengenai rumah untuk instrumen investasi.
Sebenarnya punya kemampuan untuk beli 10-12 Â rumah mewah yang harganya di atas 2 M tapi lebih memilih untuk beli satu rumah mewah dengan puluhan rumah tidak mewah untuk disewa dan kontrakkan.
Harga rumah cuman 100 juta sekarang sudah tembus 800 juta karena lahirnya banyak orang dan terbatasnya rumah untuk kalangan kelas menengah punya ketahanan nasional yang sangat luar biasa.
Apabila Anda penghasilan  ditas 80 juta sampai 100 juta per bulan investasi rumah kelas menengah yang minimalis. Banyak anak muda yang buru-buru menikah karena buta cinta dan buta harga properti akan meningkat tajam.