Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Bagaimana Transformasi Digital Mata Uang Tunggal di Masyarakat Asia Afrika?

29 Januari 2021   06:28 Diperbarui: 29 Januari 2021   06:43 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi transformasi digital. Sumber gambar : IFP/Adam

Selagi Pemerintah China telah mengkaji dan mengembangkan mata uang digital, Indonesia sebagian merupakan cara untuk tidak lagi menggunakan mata uang dolar Amerika dan 'menghindari' sistem keuangan internasional yang tunduk pada hukum Amerika. Maka, Indonesia harus mengkaji Persatuan Ekonomi dan Moneter Asia Afrika.

5. Transformasi Keberagaman Dalam Persatuan Ekonomi dan Moneter

Sejarah singkat industri perbankan termasuk digital banking bersama, dengan fintech sebagai lembaga keuangan yang menunjukkan kekuatannya untuk bersaing secara canggih, akan menggeser fenomena transformasi digital yang diteliti menjadi dilema apakah kita memang menghadapi tantangan cashless society di Asia Afrika.

Apakah pemerintah harus mulai mempercepat keputusan mereka tentang Mata Uang Digital Bank Sentral untuk integrasi Asia dan Afrika sehingga seberapa jauh beberapa negara telah menjadi masyarakat tanpa uang tunai di Asia Afrika. Terakhir, potensi masalah keamanan, kepercayaan, dan penipuan akan menutup tulisan ini.

Uang tunggal Asia Afrika tidak memiliki nilai intrinsik karena uang tunggal ini belum nilai asli yang melekat pada fisiknya didasarkan sumber daya alam yang disepakati oleh negara-negara Asia Afrika. Oleh karena itu membangun persatuan ekonomi dan moneter untuk mengkaji nilau uang tugal Asia Afrika berdasarkan sumber daya alam yang memiliki nilai seperti nilai emas yang terdapat pada uang logam emas.

Negara Amerika sebagai negara kapitalis dan penjajah ekonomi dengan arogansi dollar sehingga negara Asia Afrika tidak menghargai uang dolar atau koin euro untuk nilai material kertas atau logamnya, nilai artistik gambar yang ditampilkan pada mata uang, atau biaya produksi untuk mencetak atau mencetaknya untuk transaksi di wilayah Asia Afrika. Sebaliknya, uang kertas atau koin itu mewakili sesuatu yang lain hanya untuk benua mereka saja.

Ini adalah kedaulatan  simbolik yang umumnya diterima komunitas sebagai sesuatu yang memiliki nilai dalam pertukaran. Bahan utama yang memungkinkan komunitas menciptakan penerimaan umum atas barang-barang simbolik adalah kepercayaan. Pelaku pasar menerima uang dalam pertukaran berdasarkan kepercayaan bahwa orang lain akan melakukan hal yang sama.

Dengan demikian uang tunggal ini jaminan tersirat yang diberikan oleh masing-masing komunitas bahwa simbol tertentu dapat diterima sebagai alat untuk menyelesaikan rekening dan kedaulatan perdagangan wilayah. Jadi, uang adalah uang bukan karena karakteristik fisiknya, tetapi karena kami percaya ini adalah uang. Dengan kata lain, uang bukanlah "benda" ekonomi. Sebaliknya, uang adalah konstruksi sosial dan kedaulatan masyarakat Asia Afrika.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun