Di antara sejarawan uang, telah terjadi perdebatan lama mengenai apakah uang adalah produk spontan dari pertukaran pasar. Namun perdebatan tidak berguna itu tidak dilakukan oleh saya merujuk  agenda transformasi uang tunggal sebagai sejarah uang --- itu sendiri untuk membangun kemandirian Asia Afrika.
Uang tunggal ini sangat mendukung hubungan kausal lurus ke depan: uang muncul sebagai berbasis pasar solusi untuk inefisiensi ekonomi barter terhadap sumber daya alam. Sebaliknya, Uang tunggal digital menjalin peran negara dalam evolusi uang dan integrasi lembaga moneter Asia Afrika.
Garis pemikiran, barang-barang tertentu hanya menjadi uang karena pemerintah dekrit. Sebagai salah satu pendiri sekolah "chartalist", Georg Friedrich Knapp menyatakan: "Uang adalah makhluk hukum." Beberapa cara yang digunakan pemerintah untuk menghasilkan uang adalah persyaratannya oleh negara pelopor konferensi Asia Afrika.
Sejarah membuktikan yang layak dan hak penuh transformasi uang di lokasi Asia Afrika tersebut berdasarkan lima konferensi Asia Afrika. dari Sri Lanka, India, Pakistan, bernama Myanmar serta Indonesia selaku tuan rumah. Indonesia sebagai pemimpin utama mengintegrasikan uang tunggal sebagai Sejarah Uang baru di Asia dan Afrika untuk membayar pajak dalam unit akun tertentu dan dalam upaya untuk standarisasi alat ukur untuk barang yang dapat diperdagangkan ini.
4. Transformasi Uang Sebagai Teknologi Digital
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering menerima uang seperti yang diberikan dari potongan kertas atau logam tertentu namun kini celah elektronik tertentu sebagai sesuatu yang berharga dalam sebuah transaksi dapat membedakannya dengan aplikasi menunjukkan nomina dari potongan kertas atau logam lain dan pecahan elektronik yang berfungsi sebagai uang.
Manusia menggunakan berbagai bentuk uang ini tanpa harus memikirkan mengapa mereka berfungsi dengan cara ini. Namun, di balik pengalaman sehari-hari ini, tersembunyi teka-teki mendasar tentang keberadaan manusia mengenai Mengapa ada orang yang menukar barang dan jasa serta sumber daya alam nyata dengan selembar kertas, token logam, atau titik elektronik?
Batasan antara dunia fisik dan virtual tidak terlihat jelas saat ini, industri 4.0 menggunakan kecerdasan buatan, teknologi buku besar terdistribusi, komputasi kuantum, visualisasi canggih, dan teknologi canggih lainnya. Lonjakan arus modal dalam teknologi keuangan terlihat ke mana pun kita memandang tanpa sekat.
Bisnis klasik dengan metode uang kertas dan logam menghadapi tantangan untuk terhubung dan menjalin kemitraan dengan perusahaan yang paham teknologi karena hal ini dapat memengaruhi kesuksesan masa depan mereka. Strategi negara Asia dan Afrika harus menerapkan bisnis digital harus dipikirkan dengan matang karena mewakili ambang sukses dalam lingkungan digital kontemporer.
5. Transformasi Digital  Didasarkan Persatuan Ekonomi dan Moneter
Sistem perbankan klasik China menghadapi ancaman atau peluang dari sistem perbankan terbuka dan bank dipaksa untuk siap menawarkan layanan generasi berikutnya yang memanfaatkan mata uang digital di tengah keberagaman mata uang di wilayah Asia Afrika.
Transformasi digital  didasarkan persatuan ekonomi dan moneter mencegah ketergantungan sistem pembayaran dengan dollar Amerika dalam perjanjian-perjanjian internasional untuk perdagangan di benua Asia Afrika. Pelanggaran tersebut membuat negara-negara Asia Afrika rentan terdampak potensi sanksi Amerika.
Contoh sederhana China mencegah sanksi dengan mata uang digital sejak tahun 2014 namun, sebagaimana banyak negara lain di Asia Afrika, utamanya Indonesia bergantung pada sistem pembayaran dengan dolar Amerika dalam perjanjian-perjanjian internasional, yang menjadikan negara itu rentan terdampak potensi sanksi Amerika.