Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Money

Hore Hijau Royo-royo sebagai Titik Temu Investor dan Nahdlatul Ulama

23 Januari 2021   14:19 Diperbarui: 23 Januari 2021   14:29 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen titik temu investor dan NU dikutip dari persentasi OJK

Hore hijau royo-royo, Semua yang investasi dana jadi cuan dan sebaik-baik investasi untuk akhirat adalah sedekah

Sebelum investor menyukai hijau Nahdlatul Ulama, kita lebih menyukai investasi dana segar agar menjadi cuan. Investor akan mengalami perasaan baik ketika perkembangan hijau dibandingkan merah yang menandakan  Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah.

Betul sekali titik temu Investor dan Nahdlatul Ulama karena titik tempat sebuah warna hijau pertanda pertanda perasaan baik bertemu. Senada dengan pendapat KH Maruf Amin bahwa semua orang menginginkan apa yang terasa baik bagi hidupnya dan perekonomiannya.

Dan jika investor menginginkan simfoni perhatian dari sekelompok orang yang peduli dan harmoni suara bahagia selama hidup mereka, ulama tidak boleh bertindak seperti kuda hitam, menyimpan emosi kita, tetapi melimpah kepada semua orang penting lainnya.

Justru, Investor yang mendekatkan diri kepada penguasa dan ulama yakni KH Maruf Amin mendekatkan titik temu dalam konsep investasi syariah. Hijau bukan sekadar hijau tapi hijau investor ala Nahdlatul Ulama.

Saudagar Kaya NU Suka Investasi Syariah

Ilustrasi Saudagar kaya NU suka investasi syariah. Sumber foto : iStcok.com/Alfredo Jefferson
Ilustrasi Saudagar kaya NU suka investasi syariah. Sumber foto : iStcok.com/Alfredo Jefferson

Banyak berpikir dari kalangan investor, Nahdlatul Ulama perlu didukung untuk investasi bidang bisnis atau pergerakan kaum saudagar (Nahdlatut Tujjar). KH Maruf Amin memandang bahwa kelompok ini muncul dari kelas-kelas orang kaya di perkotaan pada masa pra-penjajahan dan awal masyarakat kemerdekaan.

Awalnya saya sebagai investor mengetahui Nahdlatul Ulama lebih banyak terdominasi oleh aktivitas sosial dan dakwahnya. Namun kegiatan Nahdlatul Ulama tanpa basis ekonomi yang kuat, aspek pendidikan keagamaan sebagai aktivitas sosial dan dakwahnya pun menjadi relatif tertinggal.

Oleh karena itu, Hadratussyaikh KH Hasyim Asyari langsung bergerak membentuk koperasi sebagai badan usaha yang menggerakkan ekonomi rakyat. Saudagar kaya dari NU Suka investasi syariah bergerak membentuk koperasi sebagai badan usaha yang menggerakkan perekonomian syariah.

Perhatikan titik temu Investor dan NU:

Investor dan NU memiliki titik temu. Sumber dokumen : Persentasi NU dalam investasi.
Investor dan NU memiliki titik temu. Sumber dokumen : Persentasi NU dalam investasi.

Selain itu terdapat titik temu investor dan NU dengan strategi penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia sebagai diperjuangkan dalam menurut peraturan tersebut adalah akad ijarah, istishna, kafalah, mudharabah, musyarakah dan wakalah. 

Selain itu, saudagar kaya NU memiliki bukti titik temu NU dan Investor yang tidak suka investasi bodong tanpa fatwa DSN MUI karena semua setuju bahwa orang akan tertarik dengan keuntungan berlipat ganda dari modal yang dikeluarkan namun ternyata  penipuan berkedok investasi ini kerap terjadi.

Tentu masih banyak lagi bentuk-bentuk penawaran jasa dan investasi lain yang sejatinya tidak jauh berbeda dari upaya tipu-tipu ini. Untuk menghindari terjebak saudagar kaya NU mendukung DSN MUI.

Saudagar Kaya NU Mendukung DSN MUI

Ilustrasi saudagar kaya NU mendukung DSN MUI. Sumber gambar : syariah ideal/ Andi Hakim
Ilustrasi saudagar kaya NU mendukung DSN MUI. Sumber gambar : syariah ideal/ Andi Hakim

Saudagar Kaya NU Mendukung DSN MUI terutama pada fatwa pertama tentang pasar modal syariah yang diterbitkan DSN-MUI pada taun 2001 adalah fatwa No. 20 tentang penerbitan reksa dana syariah. 

Pada tahun 2003, dukungan terjadi kembali kepada DSN-MUI menerbitkan fatwa no. 40 tentang pasar modal dan pedoman umum penerapan prinsip syariah di bidang pasar modal. 

Kemudian pada tahun 2011, terjadi dukungan pada DSN-MUI menerbitkan fatwa no. 80 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa Efek.

Pembaca bingung apa itu DSN pada Majelis Ulama Indonesia (MUI). DSN atau kepanjangan dari Dewan Syariah Nasional yang bertugas mengembangkan penerapan nilai-nilai syariah dalam kegiatan perekonomian pada umumnya dan sektor keuangan.

Betul sekali, Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) dalam bentuk penerbitan fatwa yang berhubungan dengan kegiatan investasi di pasar modal syariah Indonesia.

Regulasi yang berhubungan dengan pasar modal syariah Indonesia dikeluarkan oleh OJK dalam bentuk peraturan dan pemerintah langsung dalam bentuk Undang-undang dan peraturan pendukungnya. dalam perumusan, penetapan dan pelaksanan.

Investor dan NU memiliki titik temu. Sumber dokumen : Persentasi NU dalam investasi.
Investor dan NU memiliki titik temu. Sumber dokumen : Persentasi NU dalam investasi.

Titik Temu Investor dan Nahdlatul Ulama agar penerapan prinsip-prinsip syariah di pasar modal Indonesia menjadi lebih mengikat dan mempunyai kepastian hukum bagi saudagar kaya NU dan umat Islam yang menginginkan prinsip syariah dalam keuangan dan bisnis.

Saudagar Kaya NU Mendukung OJK

Dokumen persentasi OJK
Dokumen persentasi OJK

Deretan dukungan saudagar kaya NU terhadap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) demi perkembangan digital Banking. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengonversi prinsip-prinsip syariah di pasar modal Indonesia ke dalam peraturan OJK no. 15/POJK.04/2015 tentang penerapan prinsip syariah di pasar modal. 

Kesulitan terbesar kita apakah ini halal atau non-halal sehingga OJK dinilai tepat membuka pasar keuangan baru ini.

Betul sekali lembaga OJK paham kebutuhan saudagar kaya agar nyaman bisnis di Indonesia meskipun fatwa dari DSN-MUI sifatnya tidak mengikat, tetapi pada praktiknya fatwa DSN-MUI adalah salah satu rujukan dalam mengembangkan pasar modal syariah Indonesia. 

Dokumen titik temu investor dan NU dikutip dari persentasi OJK
Dokumen titik temu investor dan NU dikutip dari persentasi OJK

Titik temu kita sebagai warga NU sebagai investor mengacu pada kata halal  akhir-akhir ini cukup familier dikaitkan dalam konteks bagaimana suatu komponen masyarakat bersifat inklusif terhadap keuangan digital baik perbankan, pasar modal sampai IKNB.

Tak heran dukungan OJK masih pada setiap penerbitan efek syariah di pasar modal Indonesia menumbuhkan kepastian dan kejelasan mengenai halal dan non-halal produk dan jasa keuangan di Indonesia.

 Ini memudahkan siapa pun mengidentifikasi halal atau non-halal dari keuangan dan perekonomian Indonesia sehingga OJK dinilai tepat membuka pasar keuangan baru ini.

Nusantara Masa Lalu Mendukung Investasi 

Pilihan investasi syariah daripada asal investasi. Sumber gambar : pinterest.com/Invest-NU
Pilihan investasi syariah daripada asal investasi. Sumber gambar : pinterest.com/Invest-NU

Nusantara masa lalu mendukung investasi hingga istilah, investasi syariah akhir-akhir ini cukup familier dikaitkan dalam konteks bagaimana suatu kegiatan kelompok borjuisme Islam abad 21. Titik Temu investor dan Nahdlatul Ulama memiliki sejarah masa lalu yang kuat dalam perkembangan bisnis rempah-rempah di Nusantara.

Menurut (Geertz, 1961) menyebut priyai istilah dalam kebudayaan Jawa untuk kelas sosial dalam golongan bangsawan menanamkan modal, baik langsung maupun tidak, dengan harapan pada waktu nanti pemilik modal mendapatkan sejumlah keuntungan dari hasil penanaman modal tersebut.

Peleburan kebudayaan antara santri dan priyai secara umum adalah adalah asal usul sebutan bagi seseorang borjuisme Islam yang mengikuti pendidikan agama Islam di pesantren, biasanya menetap di tempat tersebut hingga pendidikannya selesai dari golongan bangsawan Jawa.

Titik temu Investor dan NU. Dokumen presentasi
Titik temu Investor dan NU. Dokumen presentasi

Banyak bangsawan Jawa masa lampu tertarik dengan Islam sehingga relevansinya tidak jauh beda dengan seorang investor yang mengabdi di pesantren pada abad 21 ini.

Itulah mengapa budaya bangsa Indonesia sebagai bangsa investor bisa kerja lebih santai tapi lebih makmur dan melakukan pelayanan di pesantren tanpa pamrih. Itu karena aset yang bisa bekerja untuk mereka di saat orangnya sudah tak mampu bekerja.

Aset bekerja untuk kita sehingga waktu luang bisa digunakan dalam kegiatan sosial di organisasi Nahdlatul Ulama dan mengabdi untuk Indonesia tanpa pamrih.

Organisasi Nahdlatul Ulama awalnya berkembang bekerja lebih keras sebagai konsekuensinya tidak bisa memberikan tunjangan kepada santri tersebut dan ilmu. Dengan ilmu investasi syariah para santri mudah kumpulkan harta halal untuk meningkatkan kehidupan meski sudah bekerja lebih sedikit. 

Abdurrofi mendukung seratus persen kenyamanan aset bekerja untuk investor, saatnya hidup dikejar uang dan bukan dikejar-kejar penagih utang. Dalam kasus Indonesia harus melakukan pembangunan berbasis investasi dibandingkan utang. Proyek pemerintah yang berkaitan dengan dana kapital untuk investasi dari pergerakan kaum saudagar dalam negeri.

Biarkan uang yang bekerja keras dan kita bisa hidup lebih santai nantinya.

Untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dan sumber daya yang tersedia terutama sumber daya modal dari saudagar Indonesia dibandingkan utang luar negeri dari International Monetary Fund (IMF). Gotong royong nasional para saudagar di Indonesia  menunjukkan bahwa potensi Indonesia  memegang posisi investasi langsung masuk terbesar dengan $ 4,5 triliun pada tahun 2021.

POIN TITIK TEMU pada kawasan ekonomi khusus (KEK). Sumber data : presentasi investasi dan NU
POIN TITIK TEMU pada kawasan ekonomi khusus (KEK). Sumber data : presentasi investasi dan NU

Indonesia  memiliki posisi investasi langsung  terbesar dengan $ 6,0 triliun dengan tingkat permintaan didukung demografi. Indonesia sebagai pasar global kepemilikan investasi langsung lintas batas dengan informasi negara mitra langsung. Jika vaksin  Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 270,20 juta jiwa, berapa keuntungan dari investasi di bidang farmasi?

Belum lagi kebutuhan fundamental Indonesia tinggi, Investasi sandang sebagai produksi pakaian yang diperlukan oleh rakyat Indonesia sebagai makhluk berbudaya dan orang Indonesia menyukai trend fahsion syariah dan segemen investasi bidang ekonomi lainnya.

Tren harus digarap untuk investasi melalu kawasan ekonomi khusus di Indonesia. Sumber dokumen : Nu investasi proyek pembangunan kawasan
Tren harus digarap untuk investasi melalu kawasan ekonomi khusus di Indonesia. Sumber dokumen : Nu investasi proyek pembangunan kawasan

Disisi lain pangan adalah kebutuhan yang paling utama bagi orang Indonesia dengan lisensi halal. Sampai investasi papan atau kebutuhan manusia untuk membuat tempat tinggal. 

Dalam sehari-hari, titik temu manusia seringkali terjadi saat mereka melakukan keputusan ekonomi untuk memilih prioritas dalam memenuhi kebutuhan bisnis ini. Titik Temu Investor dan Nahdlatul Ulama karena hijau royo-royo yakni investasi syariah.

Investasi syariah akan mengalami tren pertumbuhan sehingga KH Maruf Amin harus bersiap membuka skema masyarakat ekonomi syariah menampung keuntungan hijau royo-royo dalam platform ideal dan modern.

Ilustrasi masyarakat ekonomi syariah. Sumber gambar dokumen masyarakat ekonomi syariah
Ilustrasi masyarakat ekonomi syariah. Sumber gambar dokumen masyarakat ekonomi syariah

Kebutuhan primer, sekunder dan tersier  dari masyarakat ekonomi syariah persis masyarakat umumnya. Perkumpulan digital Masyarakat Ekonomi Syariah atau biasa disebut Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).Wakil Presiden (Wapres) sekaligus Ketua Dewan Pembina Pengurus Pusat MES, KH Maruf Amin meminta pengembangan sistem ekonomi syariah di tanah air tidak dibenturkan dengan sistem ekonomi konvensional yang sudah lebih mapan. Hal ini karena Indonesia merupakan negara yang menganut sistem ekonomi dualisme. 

"Dalam mengembangkan ekonomi syariah kita tidak ingin membenturkannya dengan kemajuan ekonomi dan keuangan konvensional. Karena kita hidup dalam negara yang menganut dual ekonomi sistem," tegasnya dalam Webinar Masyarakat Ekonomi Syariah 7th Indonesia Islamic Economic Forum (IIEF), Sabtu (23/1/2021) dikutip dari liputan 6.com 

Keduanya juga bisa dikembangkan untuk menjadi motor penggerak ekonomi sehingga kehadiran organisasi nirlaba MES yang bertujuan mengembangkan dan membumikan sistem ekonomi syariah sebagai sistem ekonomi yang berkeadilan dan berlandaskan prinsip-prinsip syariah Islam. 

Pelaksanaan kegiatan teknis yang berskala nasional membuka pilihan bagi orang-orang borjuisme Islam berminat bergabung karena jumlah biaya, sasaran jadwal serta kriteria mutu dalam proses mencapai tujuan proyek telah ditentukan kredibel. Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan kebijakan di bidang bisnis menjadi makin beragam dan Bhinneka di Indonesia.

Konsep kesetaraan dalam masayarakat ekonomi syariah. Sumber gambar :masyarakat ekonomi syariah org
Konsep kesetaraan dalam masayarakat ekonomi syariah. Sumber gambar :masyarakat ekonomi syariah org

Organisasi ini tidak memakai gelar tertentu untuk menjamin kesetaraan sesama manusia. Misalnya pembaca menduduki jabatan pemimpin ksatria maka gelarnya akan berubah menjadi Gusti Pangeran Adipati Haryo. Dan setiap kedudukan yang ia jabat ia akan memiliki gelar tambahan atau gelar yang berubah nama. Namun dalam MES tidak menerapkan gelar dan jabatan demi kesetaraan.

Selain itu, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut ada tiga potensi yang bisa dikembangkan oleh Masyarakat Ekonomi Syariah. Hal itu diungkapkannya dalam Musyawarah Nasional (Munas) Masyarakat Ekonomi Syariah ke-7 yang digelar Jumat (22/1/2021). Dikutip dari beim.co

Adapun penghormatan diberikan kepada mereka yang berilmu entah laki-laki dan perempuan mempunyai posisi yang lebih utama. Meski banyak orang berusaha mendapatkan ilmu pengetahuan, namun sedikit dari mereka yang tertarik untuk  ilmu dalam pengajaran ala investor.

Sikap saya mengambil posisi lebih rendah dari posisi sebenarnya atau menahan diri untuk tidak merasa lebih tinggi pada saat saham hijau royo-royo.

Kesan NU yang baik akan meninggalkan ingatan investasi syariah yang baik dan hal ini bisa menginspirasi lebih banyak orang untuk menirunya. Dengan membaca kebijaksanaan KH Maruf Amin mungkin kita tidak kehilangan kesejahteraan berbasis perekonomian syariah.

Kita harus masih bisa mencari celah bagaimana menghormati KH Maruf Amin yang lebih sepuh dan alim dan Presiden Jokowi dengan cara memayungi dengan cinta dan mendukung pembangunan Indonesia berbasis investasi. Dengan demikian hore hijau royo royo sebagai titik temu investor dan Nahdlatul Ulama di Indonesia bersatu padu.

Referensi : 1 2 3

Penulis : Abdurrofi Abdullah Azzam

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun