Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Nature

Penyebab Ancaman Banjir Kalimantan dan Kembalikan Ekosistem Seimbang

18 Januari 2021   05:00 Diperbarui: 18 Januari 2021   12:07 2382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Food estate. Sumber foto : stroudcenter.org/Lisa Blazure

Para Pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) diminta bisa memahami eksistensi dan makna pengawasan secara utuh mengenai perbaikan ekologi dan ekonomi akibat bencana banjir.

Untuk menekan potensi pelanggaran kinerja oleh SKPD, Abdurrofi Abdullah Azzam memberi saran menerapkan aplikasi konsultasi yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang masing-masing.

"Setiap kesalahan (eksploitasi) di masa lalu pun tidak bisa diubah. Menurut saya warisan bencana faktual memberikan kesedihan mendalam. Kalau hari ini kita nggak sayang pulau ini apa yang terjadi pada pulau bagi generasi ke depan?" Tutup Abdurrofi Abdullah Azzam

Secara teknis, yang dilimpahkan oleh atasan sesuai dengan bidang sangat mudah dalam manajemen perbaikan ekologi dan ekonomi di pulau Kalimantan dalam Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).

Dengan demikian manajemen perbaikan sebagai sebuah proses yang mengatur kegiatan atau perilaku sehingga menimbulkan keseimbangan ekosistem di Kalimantan.

Salam Excellent,

Abdurrofi Abdullah Azzam 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun