 Suasana pagi yang tenang dan penuh damai terasa menyengat saat berada di desa borobudur sekadar bersantai di Hotel bintang 5.Amanjiwo menyediakan antar jemput bandara untuk tamu.
Dikelilingi hutan tropis, hotel kelas atas dengan suite dan bangunan bermaterial batu ini berjarak 4 km dari Candi Borobudur abad ke-19 dan Candi Pawon yang menawan.Â
Peringkat dari wisatawan 85 % menyebutkan luar biasa, 10% menyebut sangat bagus dan 5% menyebut mahal dengan biaya hampir 50 juta per malam. Sedangkan pada saat pandemi mendapatkan promo  11.200.000 - Rp 37.629.000 berdasarkan tarif rata-rata untuk kamar standar.
Sebagai pengagum budaya Indonesia disini ada ukiran wayang kulit di Jawa Tengah lebih dikenal dengan pakeliran bersumber pada kitab Ramayana dan Mahabharata.Â
Penduduk asli Jawa Tengah  hidup dalam sebuah komunitas yang terpisah dari resor ini  meskipun pendapat setiap orang berbeda-beda tergantung pada apa yang mereka cari, siapa pun yang berpikir ini bukan properti bintang lima plus jelas menutup mata.
Dari matahari terbit di Borobudur  sampai makan malam saya pikir tidak apa-apa memberikan skor sempurna secara keseluruhan makanan disini.  Makanan jadi bagian penting saat berwisata dan cocok untuk lidah orang Jawa dan turis manca negara.
Pengalaman Bersantap dengan alunan gamelan yang menghipnotis bergema melalui deretan Restoran, barnya, dan keluar ke terasnya yang megah, dengan pemandangan sawah ke Borobudur dan cakrawala yang dikelilingi gunung berapi dengan privasi.
 Pemenuhan kebutuhan privasi dalam resor sebagai tempat bertinggal sementara ibarat dunia yang indah sementara. Tapi saya bersyukur dengan semua ini.  Membatasi akses ke dalam liburan ini melupakan penatnya perjalanan dari Jerman.
Itu sebabnya mengapa pengalaman menuju tempat ini sangat mahal harganya. Saya pikir ini cocok untuk pasangan bermesraan dan bulan madu seperti dulu. Kalian jadi lebih mengenal satu sama lain sehingga cinta kalian pun tahan lama.
 Trek alami pribadi seorang suami memakan masakan Indonesia dan Barat untuk sarapan, makan siang dan makan malam.  Suap-suapan antara suami dan istri tentu paling romantis. Andai tidak bersama pasangan serasa kesepian dalam dinginnya malam.
Bagi pembaca yang poligami sebaiknya liburan di sini dijadwalkan agar romantisme makin privasi kecuali setiap pasangan dari istri-istri Anda bisa meregulasi hati. seluruh isi hatinya  merasa miliknya dengan sikap saling melayani dan bergantian mengurus anak di rumah.
Perasaanku tertumpah ruah, nafasnya tersengal-sengal dan desahan sering dianggap mewakili kenikmatan malam dan pagi hari. Â Pernahkah kamu berpikir mengapa wanita mendesah ketika bercinta? Nyatanya desahan wanita itu memiliki perasaan sangat bahagia.
Entah poligami atau monogami pria memili tanggung jawab agar pasangannya bahagia setiap saat. Disini hubungan  dengan aman, namun harap diketahui bahwa tidak ada metode menyangkut transmisi data melalui internet bisa dilakukan dengan wifi gratis.
 Alasannya, jika ditunda pun tak ada yang bisa memastikan kapan pandemi bisa berakhir sehingga kita harus memutuskan liburan dan menikmati indahnya Indonesia dari dinginnya daratan Eropa.
ini memiliki perpustakaan yang terdiri dan sering pula dipergunakan untuk waktu malas. Jika kita sedang sedih dan malas-malasan tempat ini memberikan  lebih rajin dan produktif  dengan literatur yang unik di tempat estetik.
Kami pasangan pecinta  ilmu pengetahuan sangat handal menjadi para pecandu buku, pun saya sangat bernilai bagi para pecinta ilmu pengetahuan dan segala sesuatu Tuhan telah ciptakan kami berpasang-pasangan supaya kami merasa seimbang dan setara.
 Sambil berbincang dengan istrinya, periset di Lembaga Ilmu Pengetahuan Jerman itu teringat masa kecilnya dulu. Ini sangat sederhana membaca, menulis, dan ilmu pengetahuan serta kemampuan untuk mempelajari tapi kami bisa tertawa.
Kita menjadi jembatan peralihan antara serius, tawa dan syahdu. Saya akan menciummu seperti ini seumur hidupku namun karena perpustakaan ini tidak sepi kami khawatir menjadi drama Korea yang bikin baper para lajang. Selain itu kami ke Borobudur dan menyingkap sisi gelap Jawa Tengah.
Kami melihat, mendengar dan merasakan kondisi mulai melakukan pengurangan karyawan baik dirumahkan sementara maupun di-PHK, memotret jumlah wilayah kumuh, komposisi, karakteristik dan distribusi penduduk yang tidak merata.
Di tempat resor semua indah kecuali rumah penduduk orang Jawa Tengah. Â Tren merosotnya kinerja perekonomian pariwisata juga mereka rasakan akibat pandemi Covid-19 mulai berdampak pada kelangsungan industri dan ketenagakerjaan di Jawa Tengah.
Dikutip dari Siaran Pers IV Koalisi Rakyat Bantu Rakyat (KOBAR)Â Periode 5-7 April 2020, Sebanyak 53 % terdiri dari pekerja pabrik dari berbagai perusahaan baik besar maupun kecil. Beberapa catatan yang disampaikan buruh melalui survei adalah kesulitan hidup yang makin berat.
Kemiskinan, kesenjangan, ketidaksetaraan dan pengangguran adalah neraka bagi orang miskin di Jawa Tengah namun mereka masih memiliki surga keindahan dari sumber daya alamnya. Tetaplah bersyukur dan jangan lupa vaksinasi agar semua pulih kembali. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
