Mohon tunggu...
Abdurrofi
Abdurrofi Mohon Tunggu... Ilmuwan - Penyuka Kopi dan Investasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Investasi gagasan untuk masa depan

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Bu Risma Rasa Dinsos DKI dan Pak Anies Rasa Presiden RI

6 Januari 2021   12:24 Diperbarui: 6 Januari 2021   13:39 967
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KH. Agus Salim (kiri), Mahmoud an-Nukrashi Pasha (tengah) dan AR Baswedan (kanan). Sumber foto : okezone.com

Siapapun Berhak Blusukan Untuk Menjadi Presiden

Mensos Risma (kiri) dan Calon Presiden Anies (kanan). Sumber : kompas.com
Mensos Risma (kiri) dan Calon Presiden Anies (kanan). Sumber : kompas.com
Anies Baswedan sebagai seorang akademisi pernah diminta Megawati Soekarnoputri untuk promosikan Jokowi pada tahun 2014 kemudian jadi menteri pendidikan sedangkan pada tahun 2017 Anies diminta Jusuf Kalla untuk menjadi Gubernur Jakarta. Tahun 2021 bu risma rasa Dinsos DKI Jakarta sedangkan Anies Baswedan rasa presiden Indonesia lebih bagus transfer kandidat dari Jusuf Kalla ke Megawati kembali untuk tahun 2024.

Persyaratan presiden ialah ia memegang warga Negara Indonesia sejak kelahirannya dan tidak pernah menerima kewarganegaraan lain karena kehendaknya sendiri dan tidak pernah mengkhianati negara, serta tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi dan tindak pidana berat lainnya.

Komunikasi dua arah antara legislatif dengan konstituen melalui kunjungan kerja secara berkala merupakan kewajiban anggota legislatif untuk bertemu dengan konstituennya secara rutin pada setiap masa reses sedangkan Eksekutif bisa disebut blusukan sampai sosialisasi. Tentu tidak harus dilarang bukan. Menteri Sosial sampai dinas sosial boleh menemui warga untuk penyusunan anggaran sesuai kebutuhan warga.

Setiap orang berhak menjadi presiden baik dari suku Jawa, suku Tionghoa sampai suku Baswedan menjadi warga negara Indonesia. Suku Baswedan menjadi keluarga Arab-Indonesia berawal dari Umar Baswedan, saudara Ali Baswedan yang datang dari Hadramaut, Yaman. Baswedan menjadi nama salah satu suku baru di Indonesia sebagai akulturasi dengan kearifan lokal.

Turunan Arab cinta budaya jawa, masa kamu menikah dengan budaya eropa? 

Anies Rasyid dari suku Baswedan menikah dengan budaya jawa. Sumber Foto : okezone.com
Anies Rasyid dari suku Baswedan menikah dengan budaya jawa. Sumber Foto : okezone.com

Suku Baswedan melakukan diaspora mempertuturkan bahasa lokal dimana tempat mereka tinggal dan kebudayaan lokal termasuk suku Jawa. Terlihat saat Anies Baswedan menikah menggunakan blankon dan adat jawa. Mereka masuk kalsifikasi suku open minded dan penuh keterbukaan menjadi bagian dari suku Jawa.

Suku Baswedan seperti orang jawa yang suka merantau hingga lintas negara dan kota. Dimana ia berada mudah di terima termasuk di Kota Sweidan Jazirah adalah sebuah desa di Suriah di sebelah tenggara provinsi Deir Ezzor di jalan raya Deir Ezzor. Baswedan memiliki ciri mencintai ilmu dengan kemunculan ulama terkenal Syaikh Salem bin Abdul Rahman bin Muhammad Baswaidan Al-Shabami Al-Hadrami ( 1258 H - 1336 H ).

***

Kakek Anies Baswedan Orang Kepercayaan Soekarno dan Syahrir

KH. Agus Salim (kiri), Mahmoud an-Nukrashi Pasha (tengah) dan AR Baswedan (kanan). Sumber foto : okezone.com
KH. Agus Salim (kiri), Mahmoud an-Nukrashi Pasha (tengah) dan AR Baswedan (kanan). Sumber foto : okezone.com

Kakek Anies Baswedan bernama A.R. Baswedan dipercaya Soekarno Menteri Muda Penerangan menjadi delegasi diplomatik pertama yang dibentuk oleh negara baru merdeka Indonesia ke Mesir. PM Mesir itu, Mahmoud an-Nukrashi Pasha menunggu kedatangan A.R. Baswedan kemudian  perjalanan berbulan-bulan oleh A.R. Baswedan dari Mesir ke Indonesia agar lolos melewati pemeriksaan Belanda, surat dilipat dan dimasukkan kaos kaki.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun