Kesalahan logika dalam argumen-argumen padahal Sujiwo Tejo tidak setuju dengan karakter Habib Rizieq Shihab dan Sujiwo Setuju dengan pendapat dan pembahasan yang mengandung kebenaran. Ini menunjukkan ketegasan Sujiwo Tejo konsekuensi anteseden atau ucapan benar diklaim benar meskipun dari seseorang yang mungkin tidak disukai banyak orang.
Dengan demikian, Buzzer sering melakukan kekeliruan antara premis-premis tertentu dalam argumentasi Sujiwo Tejo dengan kesimpulan negatif bahwa Sujiwo Tejo adalah kadru padahal ia adalah budayawan. Dengan demikian kesimpulan tidak bisa diambil berdasarkan rasa ketidaksukaan pada orang tertentu sehingga mengajak orang lain untuk tidak menyukai orang lain secara bertahap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H