Kehadiran fenomena tersebut  seakan-akan belum dewasa demokrasi Indonesia menujukan pelanggaran hak asasi manusia terhadap Syaikh Ali Jaber. Dengan demikian demokrasi bukan membuka kebebasan menyakiti tapi membuka ruang memenuhi hak minoritas dari keturunan Arab dan non Arab juga.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!